Beiijing (ANTARA News) - China, Rabu ini, mengatakan menentang sanksi unilateral terhadap Iran, setelah Presiden AS Barack Obama menandatangani sebuah undang-undang yang menargetkan bank sentral Republik Islam Iran.
Langkah Washington ini ditempuh setelah Amerika Serikat, Inggris dan Kanada menyatakan pada November bahwa mereka mengenakan sanksi tambahan terhadap Iran sembari menunjuk bukti bahwa Teheran tengah berupaya menguasai senjata nuklir.
Teheran membantah tuduhan ini dengan menyatakan bahwa program nuklirnya adalah eksklusif untuk tujuan medis dan pembangkit listrik. China berulangkali menyatakan sanksi tidak akan menyelesaikan masalah ini.
"China menentang penempatan hukum dalam negeri satu negara di atas hukum internasional dan pengenaan sanksi unilateral terhadap negara-negara lainnya," kata juru bicara menteri luar negeri Hong Lei menanggapi sanksi AS kepada Iran, seperti dikutip AFP.
China dan Iran saling bermitra ekonomi dalam beberapa tahun belakangan, sebagian karena menarik dirinya perusahaan-perusahaan Barat menyusul sanksi terhadap Teheran.
China dan Rusia yang adalah sekutu kunci Iran, kerap berupaya mengambil langkah yang lebih lembut terhadap Iran ketimbangan tiga anggota tetap Dewan Keamanan PBB lainnya.
China menentang sanksi AS ke Iran
4 Januari 2012 17:40 WIB
Sebuah misil darat-ke-laut jarak jauh bernama Qader diluncurkan saat latihan perang Velayat-90 di Selat Hormuz, Iran selatan. (REUTERS/Jamejamonline/Ebrahim Norouzi)
Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012
Tags: