Hongaria konfirmasi kasus pertama cacar monyet
1 Juni 2022 14:35 WIB
Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota berlokasi di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada 1997. ANTARA FOTO/Brian W.J. Mahy/CDC/Handout via REUTERS/RWA/djo.
Budapest (ANTARA) - Otoritas kesehatan Hongaria pada Selasa (31/5) mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet mereka pada seorang pria berusia 38 tahun.
Penyakit tersebut tidak mudah menyebar dan hanya melalui kontak erat, kata kepala petugas medis Cecilia Muller saat konferensi pers.
Cacar monyet berlangsung selama dua sampai empat pekan dan bisa menyebar dengan lebih cepat pada pasien penderita gangguan imun dan ibu hamil, katanya menambahkan.
Muller menegaskan bahwa pasien cacar monyet harus diisolasi selama menjalani penyembuhan.
Baca juga: Meksiko konfirmasi kasus impor pertama cacar monyet
"Kami perlu memberikan perhatian pada kasus-kasus ini untuk menentukan diagnosa awal. Kami perlu memahami gejalanya. Jika seseorang terkena penyakit yang mencurigakan, silakan datang ke dokter," katanya.
Meskipun cacar monyet paling banyak ditemukan di daerah hutan hujan tropis di Afrika tengah dan barat, penyakit tersebut perlahan-lahan muncul di negara-negara non-endemik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa ada 257 kasus terkonfirmasi cacar monyet dan 120 kasus suspek di 23 negara, di mana virus tersebut bukanlah endemi.
WHO pada Selasa memperingatkan bahwa penularan lebih lanjut dari cacar monyet di Eropa dan tempat lainnya selama musim panas ini kemungkinan tinggi.
Sumber: Xinhua
Baca juga: WHO ragu wabah cacar monyet akan jadi pandemi
Baca juga: Puluhan kasus cacar monyet bermunculan di Nigeria
Penyakit tersebut tidak mudah menyebar dan hanya melalui kontak erat, kata kepala petugas medis Cecilia Muller saat konferensi pers.
Cacar monyet berlangsung selama dua sampai empat pekan dan bisa menyebar dengan lebih cepat pada pasien penderita gangguan imun dan ibu hamil, katanya menambahkan.
Muller menegaskan bahwa pasien cacar monyet harus diisolasi selama menjalani penyembuhan.
Baca juga: Meksiko konfirmasi kasus impor pertama cacar monyet
"Kami perlu memberikan perhatian pada kasus-kasus ini untuk menentukan diagnosa awal. Kami perlu memahami gejalanya. Jika seseorang terkena penyakit yang mencurigakan, silakan datang ke dokter," katanya.
Meskipun cacar monyet paling banyak ditemukan di daerah hutan hujan tropis di Afrika tengah dan barat, penyakit tersebut perlahan-lahan muncul di negara-negara non-endemik.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa ada 257 kasus terkonfirmasi cacar monyet dan 120 kasus suspek di 23 negara, di mana virus tersebut bukanlah endemi.
WHO pada Selasa memperingatkan bahwa penularan lebih lanjut dari cacar monyet di Eropa dan tempat lainnya selama musim panas ini kemungkinan tinggi.
Sumber: Xinhua
Baca juga: WHO ragu wabah cacar monyet akan jadi pandemi
Baca juga: Puluhan kasus cacar monyet bermunculan di Nigeria
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: