Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Pembangunan jalan vital Trans Kalimantan di penggal Kalimantan Tengah yang sangat lambat mendorong Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang, bersurat ke Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto. Narang patah arang soal jalan itu.

Kekecewaan Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang memang telah sampai pada puncaknya. Pelaksanaan kontrak yang lambat dan material serta metode kerja yang dinilai payah menjadi pangkal penyebab.

Kepala Biro Humas dan Protokol, Teras A Sahay, di Palangka Raya, Selasa, mengatakan, dalam suratnya tertanggal 31 Desember 2011 Nomor: 620/02/DISPU, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini menjelaskan beberapa kontrak yang lambat kemajuannya.

Akibatnya, sangat mengganggu aktifitas masyarakat Kalteng, terutama dalam pengangkutan bahan kebutuhan pokok.

Demikian pula dengan kondisi pekerjaan di lapangan, sangat memprihatinkan baik dari segi mutu dan metoda pelaksanaannya. Sehingga membuat ketidaknyamanan bagi masyarakat pengguna jalan, bahkan sering terjadi kecelakaan sampai mengakibatkan korban meninggal.

Berdasarkan hasil evaluasi pihak Pemprov Kalteng, penyebab keterlambatan itu antara lain, beberapa peralatan utama yang tidak dimiliki oleh kontraktor pelaksana bahkan ada di antaranya yang tidak memiliki Asphalt Mixing Plant (AMP).

Kemudian terkait hal di atas, Unit Layanan Pelelangan (ULP) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII, telah melakukan kesalahan dalam menetapkan pemenang tender, yang notabene tidak mempunyai peralatan utama.

Selain itu, Gubernur juga menganggap bahwa Pengadaan material tidak siap, sehingga ketika kondisi cuaca baik (musim kemarau) bulan April sampai dengan September 2011, pelaksanaan pekerjaan tidak dilakukan secara optimal.

Bukan hanya itu, dia juga menganggap kontraktor tidak serius dan tidak menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak. (ANT)