Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertekad untuk menjalankan kebijakan bauran energi (mix-energy) guna menyelaraskan kebutuhan energi dengan kelestarian lingkungan.

Tekad itu dikemukakan oleh Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, dalam Sidang Kabinet Paripurna yang membahas kebijakan energi nasional.

"Kita juga menjalankan mix-energy sesuai dengan upaya global untuk menjaga kelestarian lingkungan. Di samping jangka panjang seperti itu kita juga harus menjalankan pengaturan volume BBM dan konversi perubahan BBM ke bahan bakar gas," kata Presiden.

Pemerintah, kata dia, antara lain mengkaji pengaruh perkembangan harga minyak dunia saat ini dan pengaruhnya terhadap kebijakan subsidi nasional.

"Opsi yang kita pilih saat ini terhadap BBM dan listrik adalah pengaturan BBM, kita cegah pemborosan sehingga subsidi berkurang. Kita ingin ke depan memastikan subsidi ini tepat sasaran dan dalam jumlah yang proposional dalam besaran APBN kita," katanya.

Presiden mengatakan bahwa kebijakan energi nasional Indonesia akan meliputi dua hal yaitu ketahanan energi dan efisiensi energi.

"Kita ingin memastikan kedua kebijakan kita itu tepat dan teknologi kita bisa," katanya.

Sementara itu dalam pidatonya di malam pergantian tahun, Sabtu (31/1), Presiden Yudhoyono berharap pada 2012 koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kelompok eksekutif, legislatif dan yudikatif dapat lebih sinergis.

Ia meminta jajaran pemerintahan dapat berada di depan untuk memimpin upaya dan kerja keras guna mewujudkan capaian-capaian yang lebih baik lagi di 2012.

Sidang Kabinet Paripurna tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

(G003/N002)