Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency, NFA) Arief Prasetyo Adi meminta BUMN pangan khususnya Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan demi menjaga harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp4.200 per kg.

“Agar gabah petani tidak jatuh, pelaku usaha maupun BUMN pangan Bulog diharapkan dapat meningkatkan serapan gabah sesuai acuan yang ditetapkan Pemerintah Rp4.200 per kg untuk GKP,” kata Arief dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, peningkatan serapan gabah ini dapat menguatkan stok pangan nasional, membantu menjaga ketersediaan beras dan stabilitas harga, serta dapat menyejahterakan petani karena produksi gabahnya telah banyak diserap dan harganya tidak jatuh.

“Kita lihat di beberapa negara seperti India, Vietnam dan Thailand yang berencana membatasi ekspor bahan pokok, oleh karenanya perlu penguatan stok pangan nasional dengan sistem Dynamic Stock," kata Arief.

Menurutnya, hal ini sudah memenuhi beberapa kajian dari instansi maupun akademisi seperti dengan Prof Arif Satria Rektor IPB, Prof Ali dari Universitas Gadjah Mada, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian dan pegiat pangan lainnya.

Arief melanjutkan serapan gabah dapat melalui skema Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun B2B atau komersial.

Sementara itu Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) Yogyakarta berharap selain serapan gabah melalui dua skema di atas, BUMN Bulog juga dapat menyalurkan beras melalui skema sosial program pemerintah seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), penanggulangan bencana dan skema sosial lainnya sehingga stok Bulog dapat berputar dan mutunya selalu dalam keadaan baik.

“Saya mendengar beberapa masukan dari teman-teman Perpadi, mereka berharap pemerintah dapat menjaga harga gabah petani, melalui Bulog maupun penggiat pangan lainnya, dengan begitu pemerintah memiliki stok pangan yang kuat dan petani pun sejahtera,” kata Kepala Badan Pangan Nasional.

Sebelumnya Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan komitmennya untuk siap menyerap gabah dan beras petani antisipasi anjloknya harga gabah, jaga stabilisasi harga di tingkat petani.

Ia memastikan pangan pokok yang tidak bisa ditunda adalah komoditas beras, oleh karenanya pihaknya juga menjamin penguatan stok beras yang ada di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia dan dipastikan harganya terjangkau.