Jakarta (ANTARA News) - Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) akhirnya mengirimkan tuntutan Kongres Luar Biasa (KLB) kepada federasi sepakbola Asia (AFC) dan FIFA.


KPSI menglaim ini adalah tuntutan mayoritas anggota PSSI berdasarkan Rapat Akbar Sepak Bola Nasional (RASN) di Hotel Pullman Jakarta, 18 Desember lalu.

Sekjen KPSI Hinca Panjaitan mengatakan berkas berisi rekomendasi dan legalitas dukungan pelaksanaan KLB telah dikirimkan kepada AFC dan FIFA 31 Desember kemarin.

"Surat kami kirimkan ke Sekjen FIFA dan Sekjen AFC. Kami berharap surat bisa diterima secepatnya. FIFA baru akan buka besok Selasa," katanya di Kantor KPSI di Pintu I Gelora Bung Karno Jakarta.

Menurut dia, khusus legalitas pendukung pelaksanaan KLB, KPSI menyertakan dukungan anggota PSSI mulai dari klub Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, Divisi I hingga III, dan pengurus provinsi PSSI.

Dokumen dukungan yang dikirimkan, kata dia, jumlahnya bertambah menjadi 452 anggota.

"Lebih dari 2/3 anggota PSSI telah mendukung KLB. Saat ini kami tinggal menunggu balasan secara resmi dari FIFA dan AFC," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya berenca bertemu langsung dengan AFC dan FIFA mengenai kelanjutan rencana KLB yang diinginkan mayoritas anggota PSSI itu.

Pengambilalihan KLB dari PSSI ke KPSI dilakukan setelah federasi pimpinan Djohar Arifin Husin dinilai mengabaikan permintaan mayoritas anggota PSSI.

Permintaan pelaksanaan kongres telah sesuai dengan surat FIFA yang juga masalah dalam tubuh PSSI dibawa ke sidang arbitrase.



"Laporan ke CAS (Badan Arbitrase Internasional) telah dimasukkan per 30 Desember lalu dan telah menunjuk dua lawyer untuk mengawal kasus ini," katanya. Kedua pengacara adalah Jean Luis Dupont dari Belgia dan Martin Hissel.(*)




B016/A020