PT Pelindo yang akan perluas Tanjung Priok
2 Januari 2012 20:21 WIB
Bongkar muat sapi bakalan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, merupakan pengapalan sapi impor yang kedua dengan jumlah total sebanyak 23.801 ekor sapi pasca dibukanya kembali keran sapi impor. (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Perluasan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara telah ditetapkan pemerintah akan dilakukan PT Pelindo (Persero). "Tadi kami putuskan, untuk Tanjung Priok akan kita bangun melalui BUMN kita, Pelindo langsung," kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, setelah menghadiri rapat di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin malam.
Dia mengatakan, perluasan Tanjung Priok akan sangat signifikan. Namun, dia tidak merinci luas areal perluasan. Dia hanya menyebutkan, perluasan itu akan meningkatkan kapasitas pelabuhan sampai dengan 2020. Setelah itu, pemerintah akan melakukan penyesuaian lebih lanjut.
Hatta mengatakan, rapat dengan presiden pada awal 2012 itu membahas pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Terutama menyangkut konektivitas di Indonesia timur, Papua, Maluku, Maluku Utara, NTT," kata Hatta.
Dia menyebut, pembangunan dermaga dan pengadaan kapal sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keterhubungan di kawasan itu. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden Susilo Yudhoyono di Bursa Efek Indonesia beberapa saat sebelumnya.
Saat itu Yudhoyono menyebut ketidaksiapan infrastruktur di Indonesia adalah salah satu hal yang paling sering dikeluhkan oleh para investor.
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memberikan berbagai dukungan, termasuk dukungan alokasi anggaran, untuk membangun infrastruktur. Bahkan, Yudhoyono menegaskan, sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2011 sekitar Rp40 triliun sebagian besar akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur. (F008)
Dia mengatakan, perluasan Tanjung Priok akan sangat signifikan. Namun, dia tidak merinci luas areal perluasan. Dia hanya menyebutkan, perluasan itu akan meningkatkan kapasitas pelabuhan sampai dengan 2020. Setelah itu, pemerintah akan melakukan penyesuaian lebih lanjut.
Hatta mengatakan, rapat dengan presiden pada awal 2012 itu membahas pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Terutama menyangkut konektivitas di Indonesia timur, Papua, Maluku, Maluku Utara, NTT," kata Hatta.
Dia menyebut, pembangunan dermaga dan pengadaan kapal sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keterhubungan di kawasan itu. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden Susilo Yudhoyono di Bursa Efek Indonesia beberapa saat sebelumnya.
Saat itu Yudhoyono menyebut ketidaksiapan infrastruktur di Indonesia adalah salah satu hal yang paling sering dikeluhkan oleh para investor.
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memberikan berbagai dukungan, termasuk dukungan alokasi anggaran, untuk membangun infrastruktur. Bahkan, Yudhoyono menegaskan, sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2011 sekitar Rp40 triliun sebagian besar akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur. (F008)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012
Tags: