Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi selama Januari hingga Desember 2011 hanya 3,79 persen, jauh lebih rendah dibanding 2010 yang mencapai 6,96 persen.
Jenis barang dan jasa yang dominan menyumbang inflasi utamanya beras yang mengkontribusi 0,54 persen, emas perhiasan 0,34 persen, rokok kretek filter 0,22 persen, dan tarif sewa rumah 0,21 persen, kata Pelaksana tugas Kepala BPS Suryamin dalam pemaparan dihadapan wartawan di Jakarta, Senin.
Selain itu, inflasi juga disumbangkan oleh tarif angkutan udara 0,19 persen, ikan segar 0,18 persen, uang sekolah SLTA 0,10 persen, tarif kontrak rumah 0,09 persen dan nasi dengan lauk 0,08 persen.
"Dilihat dari besarnya sumbangan atau andil inflasi, kelompok bahan makanan merupakan penyumbang terbesar pada 2011 diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau," ujar Suryamin.
Dengan demikian, laju inflasi pada 2011 jauh dibawah asumsi yang ditetapkan pemerintah dalam APBN Perubahan sebesar 5,65 persen.
Suryamin mengatakan inflasi tertinggi pada 2011 terjadi pada Agustus sebesar 0,93 persen karena adanya kenaikan emas perhiasan, ikan segar, beras dan tarif angkutan udara.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi pada Maret 0,32 persen dengan komoditas yang dominan penyumbang deflasi yaitu cabai merah, beras, cabai rawit dan bawang merah.
"Laju inflasi secara tahunan (year on year) juga tercatat sama dengan tahun kalender sebesar 3,79 persen," ujar Suryamin.
Sementara, pada Desember tercatat laju inflasi sebesar 0,57 persen karena adanya kenaikan harga beras, cabai merah, tomat sayur, daging ayam ras dan ikan segar.
"Inflasi karena beras sebesar 0,15 persen, cabai merah 0,16 persen, telur ayam 0,03 persen dan ikan segar 0,03 persen," katanya.
Suryamin menjelaskan harga komoditas yang mengalami penurunan pada Desember adalah emas perhiasan, bawang merah serta kacang panjang.
Dari 66 kota IHK seluruhnya mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 2,19 persen dan terendah di Tanjung Pinang 0,02 persen.
(ANTARA)
Inflasi 2011 hanya 3,79 persen
2 Januari 2012 13:41 WIB
Badan Pusat Statistik. (ANTARA/Andika Wahyu)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012
Tags: