Kemenparekraf dorong pengembangan desa wisata di Rumah Penyu
30 Mei 2022 21:42 WIB
Koordinator Area IV Direktorat Pengembangan Destinasi Regional II Kementerian Parekraf Eko Saputro, pada pengembangan destinasi wisata desa wisata di Rumah Penyu Pantai Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Senin (30/5/2022). ANTARA/HO/Dokumentasi Sahabat Penyu
Mamuju (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pengembangan destinasi pariwisata desa wisata di Rumah Penyu Pantai Mampie, Desa Galeso, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.
Koordinator Area IV Direktorat Pengembangan Destinasi Regional II
Kementerian Parekraf Eko Saputro, di Polewali Mandar, Senin mengatakan,
industri pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi sektor yang paling terpukul dengan adanya pandemi COVID-19.
Sehingga, kata dia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno terus melakukan berbagai langkah untuk membantu sektor parekraf untuk kembali bangkit.
Selain pengembangan destinasi wisata prioritas, Kemenparekraf juga akan mengembangkan desa wisata, dimana salah satu "ecotourism" yang dapat didorong perkembangannya ialah desa wisata.
"Saat ini desa wisata menjadi salah satu pilihan destinasi wisata yang paling diminati oleh masyarakat," kata Eko Saputro
"Hal ini terbukti dari beberapa laporan yang diterima dari pengelola desa wisata secara langsung, maupun dari rekan-rekan media mengenai meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di desa wisata, saat momen libur nasional dan libur hari-hari besar agama seperti lebaran kemarin," tambahnya.
Agar desa wisata di tiap destinasi wisata terus berkembang, Kemenparekraf, kata Eko Saputro, mengimbau pemerintah daerah dan para pengelola desa wisata agar tetap patuh pada protokol kesehatan secara ketat dan disiplin dan mengusahakan sertifikasi CHSE.
Juga mengupayakan sertifikasi desa wisata berkelanjutan dan memberikan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata melalui ADWI.
Kemenparekraf juga mendorong pemerintah daerah dan pengelola desa wisata untuk mengimplementasikan program pendampingan pengelolaan sampah.
"Karena jika banyak pengunjungnya, sampahnya juga banyak. Oleh karena itu kita harus kelola lebih baik, untuk menjadikan suatu tempat menjadi destinasi wisata, tentunya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, termasuk kebersihan, " kata Eko Saputro.
Adapun syarat yang menjadikan suatu destinasi wisata menjadi baik tambahnya, yaitu dengan terpenuhinya unsur 3A yaitu (atraksi, aksesibilitas, amenitas)
"Seperti saat ini kita berada di Rumah Penyu atau Sahabat Penyu, dengan atraksi melihat penyu bertelur di malam dan melepas penyu," ujar Eko Saputro.
Sementara, anggota Komisi X DPR Ratih Megasari Singkarru menyampaikan apresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Komunitas Sahabat Penyu yang mengelola Rumah Penyu di Desa Mampie, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar
"Saya sangat salut apa yang sudah dilakukan oleh Sahabat Penyu dalam melestarikan dan mengembangkan wisata edukasi di rumah penyu ini. Hal seperti ini perlu kita dukung bersama," kata Ratih Megasari.
"Kita berharap agar setiap potensi yang ada di desa, itu bisa dijadikan sebagai daya tarik wisata seperti halnya di rumah penyu ini dengan harapan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di desa," tambahnya.
Kegiatan pengembangan destinasi pariwisata desa wisata itu diikuti sejumlah kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada di Kabupaten Polewali Mandar serta sejumlah pengelola desa wisata dan karang taruna di daerah itu.
Kegiatan pengembangan destinasi pariwisata juga dirangkaikan dengan pelepasan tukik atau bayi penyu secara simbolis ke laut lepas di depan Rumah Penyu Pantai Mampie.
Baca juga: Pecinta penyu Polewali Mandar raih penghargaan Kalpataru
Baca juga: Mahasiswa Unsulbar kaji pelestarian penyu berbasis masyarakat
Koordinator Area IV Direktorat Pengembangan Destinasi Regional II
Kementerian Parekraf Eko Saputro, di Polewali Mandar, Senin mengatakan,
industri pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi sektor yang paling terpukul dengan adanya pandemi COVID-19.
Sehingga, kata dia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno terus melakukan berbagai langkah untuk membantu sektor parekraf untuk kembali bangkit.
Selain pengembangan destinasi wisata prioritas, Kemenparekraf juga akan mengembangkan desa wisata, dimana salah satu "ecotourism" yang dapat didorong perkembangannya ialah desa wisata.
"Saat ini desa wisata menjadi salah satu pilihan destinasi wisata yang paling diminati oleh masyarakat," kata Eko Saputro
"Hal ini terbukti dari beberapa laporan yang diterima dari pengelola desa wisata secara langsung, maupun dari rekan-rekan media mengenai meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di desa wisata, saat momen libur nasional dan libur hari-hari besar agama seperti lebaran kemarin," tambahnya.
Agar desa wisata di tiap destinasi wisata terus berkembang, Kemenparekraf, kata Eko Saputro, mengimbau pemerintah daerah dan para pengelola desa wisata agar tetap patuh pada protokol kesehatan secara ketat dan disiplin dan mengusahakan sertifikasi CHSE.
Juga mengupayakan sertifikasi desa wisata berkelanjutan dan memberikan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata melalui ADWI.
Kemenparekraf juga mendorong pemerintah daerah dan pengelola desa wisata untuk mengimplementasikan program pendampingan pengelolaan sampah.
"Karena jika banyak pengunjungnya, sampahnya juga banyak. Oleh karena itu kita harus kelola lebih baik, untuk menjadikan suatu tempat menjadi destinasi wisata, tentunya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, termasuk kebersihan, " kata Eko Saputro.
Adapun syarat yang menjadikan suatu destinasi wisata menjadi baik tambahnya, yaitu dengan terpenuhinya unsur 3A yaitu (atraksi, aksesibilitas, amenitas)
"Seperti saat ini kita berada di Rumah Penyu atau Sahabat Penyu, dengan atraksi melihat penyu bertelur di malam dan melepas penyu," ujar Eko Saputro.
Sementara, anggota Komisi X DPR Ratih Megasari Singkarru menyampaikan apresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Komunitas Sahabat Penyu yang mengelola Rumah Penyu di Desa Mampie, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar
"Saya sangat salut apa yang sudah dilakukan oleh Sahabat Penyu dalam melestarikan dan mengembangkan wisata edukasi di rumah penyu ini. Hal seperti ini perlu kita dukung bersama," kata Ratih Megasari.
"Kita berharap agar setiap potensi yang ada di desa, itu bisa dijadikan sebagai daya tarik wisata seperti halnya di rumah penyu ini dengan harapan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di desa," tambahnya.
Kegiatan pengembangan destinasi pariwisata desa wisata itu diikuti sejumlah kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ada di Kabupaten Polewali Mandar serta sejumlah pengelola desa wisata dan karang taruna di daerah itu.
Kegiatan pengembangan destinasi pariwisata juga dirangkaikan dengan pelepasan tukik atau bayi penyu secara simbolis ke laut lepas di depan Rumah Penyu Pantai Mampie.
Baca juga: Pecinta penyu Polewali Mandar raih penghargaan Kalpataru
Baca juga: Mahasiswa Unsulbar kaji pelestarian penyu berbasis masyarakat
Pewarta: Amirullah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: