"Kami sangat bangga bisa bekerja sama dengan Amazon Web Services (AWS) untuk mewujudkan program ini. Kolaborasi ini merupakan kerja sama yang ketiga kalinya setelah program bantuan bencana di Palu dan pembagian sembako di masa pandemi COVID-19," kata Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto melalui siaran pers di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, Habitat Indonesia selalu berupaya menjunjung profesionalitas dan integritas agar lebih banyak lagi keluarga berpenghasilan rendah yang dapat dibantu
Pengembangan masyarakat yang dilakukan dengan Amazon Web Services (AWS) ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung pemerintah mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Habitat for Humanity Indonesia adalah organisasi kemanusiaan dengan fokus pada penyediaan hunian layak bagi keluarga berpenghasilan rendah di Indonesia.
Baca juga: Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia bangun huntara di Lebak
Baca juga: HFH Indonesia gelar lari amal bangun rumah layak huni
Susanto mengatakan pengembangan masyarakat dilakukan dengan mengadakan pelatihan kepemimpinan kepada anak muda dan pelatihan kejuruan memasak dan menjahit untuk para ibu.
Selain itu, diadakan pelatihan pengelolaan sampah bagi anak muda dan pembangunan satu unit fasilitas pengelolaan sampah.
Ada lebih dari 15.000 warga dari enam desa di Kabupaten Karawang yang dapat merasakan manfaat dari program tersebut yakni Desa Kutamekar, Kutapohaci, Mulyasari, Margakarya, Margamulya dan Wanakerta.
Menurut Susanto, kolaborasi pihaknya dengan AWS telah berlangsung selama setahun sejak Maret 2021 - Maret 2022 melalui program pembangunan desa di Karawang. Dalam kurun waktu tersebut, pihaknya membangun satu balai pertemuan dan mendistribusikan 6 paket fasilitas umum di Karawang.
Pihaknya juga membangun tiga toilet umum, tujuh toilet sekolah, 36 fasilitas cuci tangan, tiga unit fasilitas air bersih di Karawang dan didistribusikan 1.054 paket kebersihan serta sembilan unit konsentrator oksigen ke puskesmas selama pandemi COVID-19.
SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.
SDGs dirancang dengan melibatkan seluruh aktor pembangunan termasuk sektor swasta.
Baca juga: Federasi Wing Chun Indonesia jalin kerja sama dengan UN Habitat
Baca juga: HFH Indonesia targetkan bangun empat rumah melalui lari amalSusanto mengatakan pengembangan masyarakat dilakukan dengan mengadakan pelatihan kepemimpinan kepada anak muda dan pelatihan kejuruan memasak dan menjahit untuk para ibu.
Selain itu, diadakan pelatihan pengelolaan sampah bagi anak muda dan pembangunan satu unit fasilitas pengelolaan sampah.
Ada lebih dari 15.000 warga dari enam desa di Kabupaten Karawang yang dapat merasakan manfaat dari program tersebut yakni Desa Kutamekar, Kutapohaci, Mulyasari, Margakarya, Margamulya dan Wanakerta.
Menurut Susanto, kolaborasi pihaknya dengan AWS telah berlangsung selama setahun sejak Maret 2021 - Maret 2022 melalui program pembangunan desa di Karawang. Dalam kurun waktu tersebut, pihaknya membangun satu balai pertemuan dan mendistribusikan 6 paket fasilitas umum di Karawang.
Pihaknya juga membangun tiga toilet umum, tujuh toilet sekolah, 36 fasilitas cuci tangan, tiga unit fasilitas air bersih di Karawang dan didistribusikan 1.054 paket kebersihan serta sembilan unit konsentrator oksigen ke puskesmas selama pandemi COVID-19.
SDGs merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 tujuan dan 169 target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.
SDGs dirancang dengan melibatkan seluruh aktor pembangunan termasuk sektor swasta.
Baca juga: Federasi Wing Chun Indonesia jalin kerja sama dengan UN Habitat