Jakarta (ANTARA) - Temu Nasional XIII Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara menetapkan Ahmad Faruuq sebagai koordinator pusat periode 2022-2023.

“Sebagaimana komitmen bersama para calon koordinator pusat lainnya, saya harap dinamika kontestasi cukup selesai diajang pemilihan korpus. Ke depan sinergi satu kesatuan kita semua adalah menjadi yang terpenting untuk menjaga dan merawat silaturahmi gerakan BEM Nusantara," kata Faruuq dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Dia mengucapkan terima kasih atas amanah itu dan berjanji akan merangkul semua pihak untuk memperkokoh BEM Nusantara.

Temu Nasional ke-13 BEM Nusantara digelar di Universitas Serang Raya (Unsera) sebagai tuan rumah penyelenggara hajatan tahunan tersebut.

Sementara itu, Steering Commite (SC) Temu Nasional XIII, Aldy Ibura menjelaskan kegiatan itu berlangsung selama enam hari sejak Kamis-Jumat, 20-26 Mei 2022.

“Temu Nasional XIII ini adalah agenda wajib sebagai wadah penyatuan persepsi arah gerak dan regenerasi BEM Nusantara yang kali ini diselenggarakan di Banten," jelas Aldy.

Dalam kegiatan tersebut, Aldy menjelaskan terdapat empat kandidat yang mencalonkan diri sebagai Korpus BEM Nusantara. Adapun empat calon itu, yakni, A. Faruuq (Universitas Islam Malang), Malik Fajar Ramadhan (UIN Bandung), Ega Setiawan (Universitas Serang Raya), dan Hasir (Universitas Sulawesi Tenggara).

Penetapan koordinator pusat terpilih dibacakan langsung oleh Pimpinan Sidang beserta beberapa Koordinator Nusantara Pulau dan Daerah. Serta disaksikan seluruh peserta yang hadir.

Rektor Unsera Hamdan menyambut baik kegiatan tersebut. Ia meminta, BEM Nusantara dapat melahirkan generasi penerus bangsa.

"Siapapun yang terpilih, mahasiswa yang tergabung dalam BEM Nusantara memiliki tanggung jawab sosial, terhadap keluarga, lingkungan kehidupan bermasyarakat sekaligus menjadi generasi penerus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pesan Hamdan.

Baca juga: BEM Nusantara: Tidak semua program pemerintah harus ditolak
Baca juga: BEM Nusantara sebut Pemerintah tak melarang mahasiswa turun aksi