Bogor (ANTARA News) - Institut Pertanian Bogor (IPB) menyambut 2012 dengan pencanangan lima riset unggulan, yang diharapkan dapat mewujudkan motto "Mencari dan Memberi yang Terbaik", serta memperkuat peran dalam pembangunan bangsa.

"Pada 2012, kami berharap dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas riset sebagai komitmen partisipasi IPB dalam pembangunan bangsa," ujar Prof Herry Suhardiyanto MSc pada Diskusi Akhir Tahun IPB di IICC Kota Bogor, Jumat.

Diskusi refleksi akhir tahun tersebut dihadiri seluruh pucuk pimpinan IPB. Selain dihadiri Rektor Prof Herry Suhardiyanto, hadir pula empat wakil rektor, Ketua Majelis Wali Amanat Prof Dr Didik J. Rachbini, Ketua Dewan Guru Besar Prof Dr Endang Suhendang, Sekretaris Senat Akademik Prof Dr Suryo Adiwibowo, serta para dekan.

Diskusi ini mengangkat tema "Aktualisasi Peran IPB dalam Implementasi Paradigma Baru Pembangunan yang Berkedaulatan, Berkeadilan, dan Berkelanjutan".

Menurut Prof Herry Suhardiyanto, pihaknya telah menetapkan lima isu sebagai prioritas bagi dosen dan mahasiswa IPB dalam melakukan riset ke depan.

Kelima isu tersebut, lanjut Prof Herry Suhardiyanto, yaitu pangan, energi, ekologi dan lingkungan, pengentasan kemiskinan, dan biomedis.

Prof Herry mengutarakan, penguatan lima isu dalam penelitian IPB ke depan diharapkan dapat memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa, baik pada bidang pertanian maupun bidang-bidang lainnya.

"Sangat penting bagi Indonesia untuk melakukan reorientasi paradigma dan strategi pembangunan yang dapat mendukung penguatan sektor pertanian, yang masih menjadi tumpuan hidup sebagian masyarakat," tegasnya.

Merujuk pada catatan IPB, hingga 2011, dari total angkatan kerja sebanyak 109 juta jiwa, 39,33 juta diantaranta masih bergantung pada sektor pertanian alias sekitar 37 persen.

Sementara itu sektor yang memiliki pertumbuhan lebih tinggi dari sektor pertanian dan berkontribusi besar terhadap PDB (sektor industri dengan share terhadap PDB hampir 30 persen) ternyata hanya mampu menyerap 12,5 persen angkatan kerja yang ada.

"Tahun-tahun mendatang merupakan momentum yang sangat penting dalam menentukan perjalanan bangsa. Strategi pembangunan yang berbasis pada sumberdaya alam terbarukan, dimana pertanian menjadi pilar pokoknya masih sangat diharapkan peran signifikannya," demikian Prof Herry menjelaskan.
(ANT-053/M027)