Jakarta (ANTARA) - Pameran Jakarta International Vape Expo (JIVE) 2022 yang dihelat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 28-29 Mei 2022, diharapkan mampu semakin mendorong industri vape dalam negeri.

"Industri ini (vape) cukup berkembang di Indonesia yang sudah delapan tahun berjalan," President Director Platinum Vape Jakarta Naflin Nitiveritas, dikutip pada Minggu.

Lebih lanjut, Naflin memaparkan pasar vape di Indonesia memiliki potensi tinggi, terlihat dari antusiasme banyaknya peserta dan pengunjung pameran.

"Pameran ini disambut antusias. Untuk produk, kami produksi di dalam negeri, kami ikut memberikan kontribusi bagi negara melalui cukai," ujarnya.

Berdasarkan Data Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) pada 2019, total 70 juta konsumen tembakau aktif telah beralih ke vape.

Kementerian Keuangan mencatatkan data penerimaan cukai Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) sampai 31 Desember 2020 sebesar Rp680,36 miliar, di mana sebagian besar disumbangkan oleh HPTL produk EET-cair.

Penerimaan cukai HPTL sampai tanggal 30 September 2021 Rp 471,18 miliar negatif 15,5 persen dari 2020 sebesar Rp 557,53 miliar.

Marketing Director Platinum Vape Jakarta Martinus Salim menambahkan, JIVE 2022 diharapkan bisa terus hadir memberikan dukungan bagi industri dan pasar vape Indonesia.

"Targetnya untuk anonucemnet dan keep existing dalam acara ini. Kita akan terus memberikan yang terbaik untuk market Indonesia," kata Martinus.

Di JIVE 2022, akan ada peluncuran sampai dengan 10 rasa untuk liquid vape dengan harga yang beragam.

"Untuk promo khusus, pembelian Rp300 ribu akan ada free liquid 60 ml, pembelian Rp500 ribu ada kaos, dan pembelian Rp1 juta ada bag dan akan ada juga undian helm RSV sebanyak 5 buah," kata Martinus.

Baca juga: Pengamat: Tembakau alternatif perlu regulasi berbeda dengan rokok

Baca juga: Asosiasi vape sebut produk alternatif lebih ramah lingkungan

Baca juga: Regulasi tembakau alternatif beri manfaat untuk industri & pemerintah