Jakarta (ANTARA News) - Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) yang didukung 75 persen anggota Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana mengambil alih Kantor PSSI yang berada di kawasan Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno Jakarta.

Anggota KPSI, Roberto Rouw, di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa sesuai dengan rencana pengambialihan kantor yang selanjutnya akan digunakan persiapan Kongres Luar Biasa (KLB) dilakukan setelah tahun baru 2012.

"Setelah tahun baru KPSI akan berkantor di sana. Semua kegiatan akan terpusat," katanya, usai mendatangi Kantor PSSI Senayan Jakarta.

Menurut dia, sebelum mengambilalih Kantor PSSI, pihaknya terlebih dahulu akan mengirimkan surat kepada pengelola Gelora Bung Karno (GBK) selaku pemilik gedung. Hal itu dilakukan karena KPSI telah mendapatkan wewenang penuh dari dua per tiga atau 75 persen anggota PSSI.

Rencananya, kata dia, surat pemberitahuan kepada pengelola GBK akan dikirimkan Senin (2/1). Pihaknya berharap surat pemberihuan itu secepatnya ditanggapi agar misi pengembilalihan kantor bisa dilakukan.

"KPSI didukung lebih dari dua per tiga anggota PSSI. Jadi, kami punya hak untuk memperjuangkannya," kata anggota Komite Eksekutif (EXCO) PSSI yang baru saja dipecat oleh PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin itu.

KPSI ingin mengambilalih Kantor PSSI dengan dalih untuk mempersiapkan KLB yang telah direncanakan, yaitu 6 Maret 2012. Sebelum KLB, KPSI juga akan menggelar Kongres Tahunan di Bandung, 21 Januari 2012. Salah satu agendanya adalah membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding.

Sementara itu, pihak pengelola GBK mengaku tidak akan mencampuri urusan internal PSSI. Tugas dari pengelola adalah mengamankan aset negara yang saat ini digunakan sebagai Kantor PSSI.

"Kita tidak masuk domain legal dan ilegal. Tugas kami hanyalah mengamankan aset negara," kata Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha GBK, M. Nigara.

Menurut dia, sebagai pengelola GBK pihaknya akan berusaha memberikan yang terbaik. Selain itu, sebagai pengelola pihaknya akan terus mengamankan aset-aset negara yang ada di areal GBK. Jika ada upaya perusakan, maka pihaknya akan bertindak sesuai dengan tugasnya. (*)