Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin percaya bahwa kepemimpinannya di PSSI masih mendapat legitimasi dari AFC dan FIFA.

"Jangan kacaukan keadaan. Semua harus berpikir untuk kepentingan bangsa. Kita harus berusaha agar bagaimana tetap berada dalam barisan FIFA maupun AFC. Jangan hanya ingin merebut kedudukan, Merah Putih dikorbankan," kata Djohar dikutip dari Humas PSSI, Jumat.

Djohar mengaku tidak gusar oleh "kudeta" yang dilancarkan Kelompok Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), terhadap kepemimpinannya.

Djohar yang tengah pulang kampung di Medan dalam rangka liburan tahun baru, meminta semua pihak tidak gegabah yang malah berbuntut pada sanksi kepada sepak bola Indonesia.

Menurut Djohar, baik FIFA maupun AFC baru saja memerintahkan semua kompetisi harus di bawah kendali PSSI

"Kita sedang berupaya agar klub di luar kompetisi resmi bisa ikut kompetisi PSSI. Selain itu, timnas kita bisa utuh seperti semula dan bukan sebaliknya," katanya.

KPSI pimpinan Tony Apriliani telah berikrar mengambilalih kewenangan PSSI untuk menjalankan roda organisasi persepakbolaan Indonesian menyusul mosi tidak percaya terhadap PSSI kepemimpinan Djohar Arifin Husin yang diklaim didukung 452 anggota PSSI atau 2/3 lebih anggota PSSI.

"Surat mosi tidak percaya terhadap kinerja PSSI akan segera kami kirimkan kepada AFC dan FIFA," tegas Tony, salah seorang anggota Exco PSSI yang baru saja dijatuhi sanksi oleh Komite Etik PSSI.

T009/R010