Pabrik antar-Korea tutup untuk pemakaman Kim
28 Desember 2011 16:33 WIB
Jenazah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-il disemayamkan di Kumsusan Memorial Palace, Pyongyang, Korea Utara, dalam gambar dari tayangan video yang disiarkan oleh KRT (TV Sentral Korea Utara), Selasa (20/12). Korea Utara menutup diri Selasa kemarin, sehari setelah diumumkannya kematian pemimpin mereka Kim Jong-il, di tengah kekhawatiran yang memuncak mengenai apa yang akan terjadi selanjutnya di negara yang sangat misterius dan berusaha membangun senjata nuklir itu. (KRT via REUTERS TV)
Seoul (ANTARA News/Yonhap-OANA) - Korea Utara (Korut) menutup satu taman pabrik antar-Korea selama dua hari untuk menandai pemakaman pemimpin Kim Jong-il, kata seorang pejabat Seoul, Korea Selatan (Korsel), Rabu.
Kompleks industri di kota perbatasan Kaesong, Korut, menghentikan operasi mereka pada Rabu dan Kamis, hari-hari terakhir dari periode 13-hari masa berkabung untuk Kim, yang meninggal akibat gagal jantung pada 17 Desember, dalam usia 69 tahun, kata media lokal.
"Saya mengerti bahwa perusahaan-perusahaan (Korsel) yang beroperasi di sana setuju dengan (otoritas Korut) untuk menunda pekerjaan hari ini dan besok untuk upacara pemakaman dan peringatan (masing-masing)," kata pejabat di Kementerian Unifikasi Korsel, yang menangani hubungan dengan Korut.
Kompleks, yang mengawinkan ibu kota Korsel dan teknologi dengan tenaga kerja murah dari Korut, adalah produk sampingan utama dari pertemuan puncak yang melibatkan Presiden Korsel, Kim Dae-jung dan pemimpin Korut, Kim Jong-il pada 2000. Kini keduanya telah meninggal dunia.
Lebih dari 120 perusahaan Korsel mempekerjakan sekitar 48.000 pekerja Korut untuk memproduksi jam tangan, peralatan kerja dan berbagai jenis barang lainnya.
(Uu.H-AK)
Kompleks industri di kota perbatasan Kaesong, Korut, menghentikan operasi mereka pada Rabu dan Kamis, hari-hari terakhir dari periode 13-hari masa berkabung untuk Kim, yang meninggal akibat gagal jantung pada 17 Desember, dalam usia 69 tahun, kata media lokal.
"Saya mengerti bahwa perusahaan-perusahaan (Korsel) yang beroperasi di sana setuju dengan (otoritas Korut) untuk menunda pekerjaan hari ini dan besok untuk upacara pemakaman dan peringatan (masing-masing)," kata pejabat di Kementerian Unifikasi Korsel, yang menangani hubungan dengan Korut.
Kompleks, yang mengawinkan ibu kota Korsel dan teknologi dengan tenaga kerja murah dari Korut, adalah produk sampingan utama dari pertemuan puncak yang melibatkan Presiden Korsel, Kim Dae-jung dan pemimpin Korut, Kim Jong-il pada 2000. Kini keduanya telah meninggal dunia.
Lebih dari 120 perusahaan Korsel mempekerjakan sekitar 48.000 pekerja Korut untuk memproduksi jam tangan, peralatan kerja dan berbagai jenis barang lainnya.
(Uu.H-AK)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
Tags: