Manado (ANTARA) - Imunisasi tambahan Campak Rubella di Sulawesi Utara sejak pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 hingga saat ini mencapai 8,8 persen dari sasaran.

"Sasaran imunisasi tambahan Campak Rubella di daerah ini sebanyak 495.867 orang," sebut Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi/ Epidemiolog Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Mery B. Pasorong di Manado, Jumat.

Pencanangan BIAN 2022 secara nasional dilaksanakan pada 18 Mei 2022 dan diikuti oleh seluruh provinsi yang ada pada tahap I, termasuk Provinsi Sulut yang dicanangkan oleh Gubernur Olly Dondokambey.

Baca juga: Komnas KIPI: Kejadian ikutan pasca-imunisasi di Sulut tergolong ringan

"Kegiatan BIAN 2022 yaitu pemberian imunisasi tambahan Campak Rubella untuk anak usia 9 bulan sampai kurang dari 12 tahun serta imunisasi kejar yaitu melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat untuk usia 12 bulan sampai 59 bulan," jelas Mery.

Hingga 24 Mei 2022 sejak dicanangkan sepekan sebelumnya, baru enam kabupaten dan kota yang cakupan imunisasi Campak Rubella berada di atas 10 persen.

Baca juga: Kemenkes catat riwayat imunisasi anak di aplikasi ASIK

Daerah tersebut adalah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kota Kotamobagu, Kabupaten Kepulauan Sitaro dan Kota Tomohon.

Imunisasi di Bolaang Mongondow Utara mencapai 14,9 persen dari sasaran sebanyak 19.133 anak, Minahasa Utara sebesar 13,4 persen (sasaran 40.280 anak) dan Kabupaten Kepulauan Sangihe 12,5 persen (sasaran 22.307 anak).

Selanjutnya, Kota Kotamobagu mencapai 12 persen dengan sasaran 26.671 orang, Siau Tagulandang Biaro sebesar 11,0 persen (sasaran 11.456 anak) serta Tomohon sebesar 10,4 persen (sasaran 18.949 orang).

"Target imunisasi tambahan Campak Rubella sebesar 95 persen," katanya.

Baca juga: Kemenkes canangkan BIAN 2022 untuk akselerasi cakupan imunisasi

Baca juga: Kepri tetap laksanakan BIAN meski Presiden batal ke Tanjungpinang