Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Ahmad Syafii Maarif (Buya Syafii) tidak hanya seorang negarawan tetapi juga Bapak bagi rakyat Indonesia.

"Saya menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya mantan Ketua umum PP Muhammadiyah Prof. Ahmad Syafii Maarif," kata Airlangga Hartarto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Airlangga mengaku masih mengingat pertemuannya dengan Buya Syafii pada 19 Juni 2021. Saat itu, Menko Perekonomian tersebut bersilaturahmi ke kediaman Buya Syafii.

"Saya selalu ingat pesan beliau, beliau mengatakan saat ini Indonesia sedang krisis negarawan," kenang dia.

Baca juga: Jokowi sampaikan belasungkawa atas kepergian Buya Syafii

Baca juga: JK: Buya Syafii jadi guru bangsa dan negarawan Indonesia


Sejak pertemuan itu, Airlangga Hartarto bertekad akan mencetak sebanyak mungkin kader partai yang bakal menjadi seorang negarawan di masa depan.

"Wejangan, nasihatnya, dan kritik-kritiknya akan kami rindukan," ujarnya.

Ia bersama para kader partai berlambang pohon beringin tersebut menyampaikan duka mendalam, dan mendoakan agar Buya Syafii mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Cendekiawan Muslim yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H. Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii meninggal dunia pada Jumat pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

​​​​​Buya Syafii sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman sejak 14 Mei 2022 karena mengalami sesak napas.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Keteladanan Buya Syafii Maarif wajib diteruskan

Baca juga: PP Muhammadiyah: Syafii Maarif patut diberi gelar Bapak Bangsa


Sebelumnya pada Maret 2022, Buya Syafii juga sempat dirawat rumah sakit yang sama karena mengalami serangan jantung ringan.