Davos, Swiss (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan strategi utama peningkatan lapangan kerja selama pandemi di Indonesia dalam sesi Jobs Consortium World Economic Forum (WEF).

Dalam keterangan tertulis di Davos, Swiss, Rabu, Menko Airlangga menyampaikan bahwa dalam sesi Jobs Consortium ia memaparkan tiga strategi utama Indonesia untuk meningkatkan lapangan kerja di masa pandemi, yaitu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kartu Prakerja, dan Reformasi Struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja.

Dalam program PEN, Pemerintah memiliki berbagai program untuk mendukung UMKM, memberi bantuan di sektor perekonomian dalam bentuk insentif pajak, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bantuan Tunai, dan Program Keluarga Harapan. Selanjutnya, Kartu Prakerja diinisiasi Indonesia sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas SDM yang mendukung peningkatan produktivitas kerja.

“Pengembangan kapasitas SDM merupakan modal utama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia yang memerlukan kerja sama, koordinasi, dan kolaborasi dari semua pihak terkait,” kata Airlangga.

Tak hanya itu, Menko Airlangga juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Komitmen tersebut telah terbukti dari langkah konkret Indonesia melalui reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja.

Omnibus Law tersebut telah diakui oleh World Bank sebagai program reformasi ekonomi paling positif yang pernah dilakukan Indonesia selama lebih dari empat dekade dan diharapkan dapat meningkatkan investasi serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Tak hanya itu, Airlangga kembali mengingatkan akan pentingnya pengembangan kapasitas manusia, sehingga harus dijadikan salah satu kebijakan prioritas yang harus diambil setiap negara untuk mengupayakan ketahanan dalam menghadapi cepatnya laju perubahan dunia, termasuk di dunia kerja.

Adapun Jobs Consortium merupakan sesi koalisi para pemimpin dan inisiator yang berfokus pada pengembangan lapangan pekerjaan dan untuk pertama kalinya digelar dalam rangkaian WEF.

Terciptanya sesi Jobs Consortium pada WEF Annual Meeting 2022 didorong oleh pandemi COVID-19 yang telah menyebabkan sekitar 1,6 miliar pekerja di 210 negara mengalami penurunan pendapatan sebesar 60 persen dan 161 juta lainnya kehilangan pekerjaan tetap.

Airlangga mendapat kehormatan untuk menjadi salah satu tamu undangan dalam rapat inaugurasi ini bersama dengan beberapa CEO dan Menteri lainnya dari berbagai negara.

Sesi tersebut menyatukan anggota pendiri dan tamu undangan dalam diskusi mengenai aksi strategis untuk memulihkan lapangan pekerjaan di tingkat negara dan industri. Dalam sesi tersebut, dibahas juga proyeksi sektor pekerjaan ke depan, investasi strategis dalam pekerjaan baru, dan dukungan transisi pekerja ke pekerjaan yang sedang berkembang.

Baca juga: Airlangga tekankan penerapan just and affordable transition dalam EBT

Baca juga: Airlangga bertemu Ratu Maxima jelaskan inklusi keuangan Indonesia