Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, meminta Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono untuk segera melakukan restrukturisasi Kepolisian Republik
Indonesia.
"Dari beberapa kejadian akhir-akhir ini, seharusnya Presiden Yudhoyono
segera merestrukturisasi Polri," kata Tjahjo kepada ANTARA News, Jakarta,
Senin.
Ketua fraksi PDIP itu mengatakan bahwa Polri seharusnya bisa menata diri menjadi
polisi sipil yang "soft" dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada di
lingkungan masyarakat.
"Kenyataannya, justru kebalikannya. Reformasi Polri justru meniru gaya
dan cara-cara militer, dari mengayomi menjadi 'melibas', dari hanya
melumpuhkan menjadi 'mematikan'. Lihat saja senjata perorangan yang
dipakai Brimob, bukan lagi senjata untuk melumpuhkan, melainkan senjata-senjata sekelas pasukan komando," kata dia.
Lebih lanjut Tjahjo mengungkapkan, dalam HUT Bhayangkara 1 Juli lalu,
satuan Polisi Lalu Lintas berdefile memakai pedang kavaleri TNI AD.
"Struktur organisasi yang dipakai Polri seperti TNI zaman Orde Baru,
mulai dari kapolsek mempunyai hierarki vertikal ke atas, ke kapolres,
kapolda, Kapolri sampai presiden sebagai 'kepala tertinggi' polisi
negara," kata Tjahjo.
Polisi di mana pun, kata Tjahjo, biasanya menggunakan organisasi
kewilayahan, yakni kepala polisi di walayah tertentu bertanggung jawab
kepada otoritas sipil setempat. (Zul)
Tjahjo minta presiden restrukturisasi Polri
26 Desember 2011 11:20 WIB
Tjahjo Kumolo
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: