Jakarta (ANTARA) - Sony mengungkapkan rencananya untuk memperbanyak produksi konsol gim PS5 berkaca dari krisis pasokan chip yang mulai teratasi oleh industri.

Perusahaan konglomerat teknologi itu meyakini 2022 menjadi tahun yang tepat untuk PS5 diproduksi dengan lebih banyak lagi.

"Kami berada di jalur yang signifikan dalam produksi PS5 tahun ini, sehingga memungkinkan kami untuk menutup kesenjangan produksi dengan PS4," kata CEO Sony Interactive Entertainment Jim Ryan dalam rapat bersama para investornya seperti dikutip dari Reuters, Kamis.

Baca juga: PlayStation dan Nintendo ikut boikot Rusia

Sebelumnya, produk PS5 yang sudah dirilis sejak akhir 2020 meski mendapatkan antusias tinggi dari pasar namun ternyata mengalami kelangkaan produk.

Penjualannya menunjukkan dibanding generasi keempat, PS5 dijual lebih sedikit dan rendah.

Dengan membaiknya jumlah chip dan krisis kekurangan chip nampaknya berangsur bisa diatasi, maka diharapkan di 2023 penjualan PS5 bisa menyusul penjualan PS4 yang terhitung paling banyak di antara produk konsol gim besutan Sony.

Baca juga: Ukraina minta Xbox dan PlayStation blokir "gamer" Rusia

Jim lebih lanjut mengatakan, "di luar peningkatan awal, kami berencana untuk meningkatkan produksi konsol lebih lanjut, membawa kami ke tingkat produksi yang belum pernah kami capai sebelumnya,".

Pada awal 2022, Sony sempat mengatakan memperbanyak produksi PS4 karena komponen untuk PS5 kala itu sangatlah langka.

Bahkan PS4 yang seharusnya tidak diproduksi kembali, akhirnya diputuskan untuk tetap diproduksi karena selain komponennya lebih banyak juga memiliki biaya pembuatan yang lebih terjangkau.

Baca juga: Sony luncurkan lensa terbarunya FE PZ 16-35mm F4 G

Baca juga: Harga produk Sony alami kenaikan ikuti tarif PPN 11 persen

Baca juga: Sony umumkan pemenang kompetisi "World of Film" Asia Pasifik