Kemendikbudristek buka peluang 15.000 mahasiswa ikut Kampus Mengajar
26 Mei 2022 07:58 WIB
Tangkapan layar - Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Plt. Direktur Belmawa), Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati. ANTARA/HO-Humas Kemendikbudristek.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka kesempatan bagi 15.000 mahasiswa untuk mengikuti program Kampus Mengajar angkatan IV yang mulai dibuka pada 25 Mei hingga 5 Juni 2022.
“Melalui program ini, kami berharap agar mahasiswa mampu memberikan transfer ilmu dan inspirasi kepada para siswa di sekolah untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang tertinggi. Kesempatan ini juga bisa menjadi momen di mana mahasiswa bisa melihat keberagaman budaya di Indonesia selama satu semester penuh,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Kemendikbudristek, Nizam, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan program Kampus Mengajar dirancang sebagai salah satu bentuk aktivitas pembelajaran di luar kelas bagi mahasiswa dengan tujuan memberikan solusi bagi dua permasalahan pendidikan secara simultan.
Solusi pertama berkaitan dengan kemampuan literasi dan numerasi di satuan pendidikan dasar. Kedua, sebagai ‘latihan’ bagi mahasiswa untuk menyiapkan karirnya setelah tamat dari perguruan tinggi.
Sejak diluncurkan pada tahun 2020 oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, program Kampus Mengajar sudah menurunkan lebih dari 55.000 mahasiswa yang tersebar di berbagai sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
Jumlah tersebut telah didistribusikan melalui pelaksanaan Kampus Mengajar angkatan perintis pada 2020, Kampus Mengajar angkatan I dan 2 pada 2021, serta Kampus Mengajar angkatan 3 yang saat ini masih dalam periode penugasan.
Animo mahasiswa terhadap program ini sangat besar yang dibuktikan dengan tingginya angka pendaftaran di setiap pembukaan program. Tercatat, sebanyak 33.000 mahasiswa ikut mendaftar sebagai peserta pada Kampus Mengajar angkatan I yang kemudian diseleksi menjadi 15.000 peserta.
Selanjutnya, melalui Kampus Mengajar angkatan II, sebanyak 21.710 mahasiswa terpilih diterjunkan ke SD dan SMP di seluruh penjuru Indonesia. Berikutnya, sebanyak 16.736 mahasiswa dipilih dari 40.000 lebih pendaftar pada program Kampus Mengajar angkatan III.
Tingginya angka pendaftar berbanding lurus dengan tingkat kepuasan peserta terhadap program Kampus Mengajar. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Plt. Direktur Belmawa), Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, dalam Sosialisasi Program Kampus Mengajar angkatan 4 bagi perguruan tinggi negeri (PTN) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) seluruh Indonesia.
“Dari 36.000 peserta Kampus Mengajar di tahun 2021, sebanyak sebanyak 93,7 persen mahasiswa menyatakan puas terhadap pelaksanaan Program Kampus Mengajar. Dari jumlah tersebut, 94,3 persen peserta juga berpendapat bahwa program Kampus Mengajar patut direkomendasikan untuk diikuti oleh mahasiswa lainnya,” katanya.
Merujuk hasil evaluasi Program Kampus Mengajar pada 2021, dari 36.000 peserta program, sebanyak 94,8 persen mahasiswa merasakan adanya peningkatan kemampuan teknis (hard skill) yang berkaitan dengan studi masing-masing.
Selain itu, 35,6 persen peserta juga menyatakan bahwa keikutsertaannya di program Kampus Mengajar membuat mereka siap dan percaya diri untuk melanjutkan rencana usai lulus dari perguruan tinggi, demikian Kiki Yuliati.
Baca juga: 22.000 mahasiswa disebar ke 491 daerah dalam Program Kampus Mengajar
Baca juga: Mahasiswa semester enam bisa ikuti Kampus Mengajar
Baca juga: Mahasiswa ikut program Kampus Mengajar dapat biaya hidup dan UKT
Baca juga: Pemerintah gerakkan mahasiswa untuk bantu siswa di daerah tertinggal
“Melalui program ini, kami berharap agar mahasiswa mampu memberikan transfer ilmu dan inspirasi kepada para siswa di sekolah untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang tertinggi. Kesempatan ini juga bisa menjadi momen di mana mahasiswa bisa melihat keberagaman budaya di Indonesia selama satu semester penuh,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), Kemendikbudristek, Nizam, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan program Kampus Mengajar dirancang sebagai salah satu bentuk aktivitas pembelajaran di luar kelas bagi mahasiswa dengan tujuan memberikan solusi bagi dua permasalahan pendidikan secara simultan.
Solusi pertama berkaitan dengan kemampuan literasi dan numerasi di satuan pendidikan dasar. Kedua, sebagai ‘latihan’ bagi mahasiswa untuk menyiapkan karirnya setelah tamat dari perguruan tinggi.
Sejak diluncurkan pada tahun 2020 oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, program Kampus Mengajar sudah menurunkan lebih dari 55.000 mahasiswa yang tersebar di berbagai sekolah di seluruh wilayah Indonesia.
Jumlah tersebut telah didistribusikan melalui pelaksanaan Kampus Mengajar angkatan perintis pada 2020, Kampus Mengajar angkatan I dan 2 pada 2021, serta Kampus Mengajar angkatan 3 yang saat ini masih dalam periode penugasan.
Animo mahasiswa terhadap program ini sangat besar yang dibuktikan dengan tingginya angka pendaftaran di setiap pembukaan program. Tercatat, sebanyak 33.000 mahasiswa ikut mendaftar sebagai peserta pada Kampus Mengajar angkatan I yang kemudian diseleksi menjadi 15.000 peserta.
Selanjutnya, melalui Kampus Mengajar angkatan II, sebanyak 21.710 mahasiswa terpilih diterjunkan ke SD dan SMP di seluruh penjuru Indonesia. Berikutnya, sebanyak 16.736 mahasiswa dipilih dari 40.000 lebih pendaftar pada program Kampus Mengajar angkatan III.
Tingginya angka pendaftar berbanding lurus dengan tingkat kepuasan peserta terhadap program Kampus Mengajar. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Plt. Direktur Belmawa), Ditjen Diktiristek, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, dalam Sosialisasi Program Kampus Mengajar angkatan 4 bagi perguruan tinggi negeri (PTN) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) seluruh Indonesia.
“Dari 36.000 peserta Kampus Mengajar di tahun 2021, sebanyak sebanyak 93,7 persen mahasiswa menyatakan puas terhadap pelaksanaan Program Kampus Mengajar. Dari jumlah tersebut, 94,3 persen peserta juga berpendapat bahwa program Kampus Mengajar patut direkomendasikan untuk diikuti oleh mahasiswa lainnya,” katanya.
Merujuk hasil evaluasi Program Kampus Mengajar pada 2021, dari 36.000 peserta program, sebanyak 94,8 persen mahasiswa merasakan adanya peningkatan kemampuan teknis (hard skill) yang berkaitan dengan studi masing-masing.
Selain itu, 35,6 persen peserta juga menyatakan bahwa keikutsertaannya di program Kampus Mengajar membuat mereka siap dan percaya diri untuk melanjutkan rencana usai lulus dari perguruan tinggi, demikian Kiki Yuliati.
Baca juga: 22.000 mahasiswa disebar ke 491 daerah dalam Program Kampus Mengajar
Baca juga: Mahasiswa semester enam bisa ikuti Kampus Mengajar
Baca juga: Mahasiswa ikut program Kampus Mengajar dapat biaya hidup dan UKT
Baca juga: Pemerintah gerakkan mahasiswa untuk bantu siswa di daerah tertinggal
Pewarta: Indriani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: