Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyatakan perhelatan Indonesia Night di ajang World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss, Selasa (24/5), memberikan suasana yang berbeda.

Indonesia Night kali ini menghadirkan budaya dari Indonesia timur, yaitu Papua, yang juga merupakan daerah di mana Bahlil dibesarkan.

"Semalam itu cukup memberi nuansa yang berbeda. Saya sudah dua kali melakukan Indonesia Night. Tidak berlebihan kalau tadi malam beda dengan Indonesia Night sebelumnya. Makanannya pun khusus, ada papeda," katanya dalam jumpa pers WEF 2022 yang dipantau secara daring dari Jakarta, Rabu malam.

Pelaksanaan Indonesia Night ini terakhir diselenggarakan tahun 2020 lalu akibat dari pandemi COVID-19.

Baca juga: Kementerian Investasi boyong sejumlah minat investasi dari WEF 2022

Baca juga: Bahlil identifikasi minat investor untuk pembangunan IKN Nusantara


Perhelatan Indonesia Night tersebut dihadiri 700 orang dengan mayoritas 90 persen warga asing, dan dimeriahkan oleh penampilan Edo Kondologit, Novia Bachmid, dan EKI Dance Company yang membawakan lagu Nusantara, antara lain Apuse, Yamko Rambe Yamko, dan Sajojo asal Papua, Sinanggar Tulo asal Sumatra Utara, Ampar-Ampar Pisang asal Kalimantan Selatan, serta Poco-Poco asal Maluku.

Selain itu, berbagai hidangan dari Aceh hingga Papua juga tersedia, seperti papeda dan ikan kuah kuning asal Indonesia Timur, pecel, gado-gado, nasi goreng, dan rendang.

Bahlil menuturkan selain dihadiri banyak tamu asing, gelaran Indonesia Night juga dihadiri banyak petinggi bisnis dan CEO perusahaan global.

Salah satunya Chairman of the Board of Management, Volkswagen Group Components Thomas Schmall-von Westerholt yang mengaku baru pertama kali menghadiri Indonesia Night.

Menurut Thomas, Indonesia merupakan salah negara yang perlu diperhatikan di masa mendatang. Indonesia akan menjadi bagian dari keputusan industri global, khususnya transformasi menuju konsep investasi berkelanjutan.

"Saya pikir Indonesia dapat memberikan lebih dari yang kita lihat hari ini. Itulah alasan mengapa saya di sini. Saya sudah berdiskusi dengan Pak Menteri. Saya pikir Indonesia akan menjadi salah satu yang paling interaktif untuk industri yang bisa kita lakukan. Ini adalah kisah luar biasa dari industri baterai listrik. Kami akan memperluas kapasitas distribusi sistem baterai menjadi lebih besar, dan kami mencari mitra yakni Indonesia," ungkap Thomas.

Indonesia Night turut dihadiri sejumlah pejabat Indonesia, diantaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G. Plate, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Duta besar RI untuk Swiss Muliaman Darmansyah Hadad juga Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.*

Baca juga: Indonesia - Swiss perpanjang perjanjian perdagangan dan investasi

Baca juga: Indonesia-Swiss teken perjanjian investasi bilateral