Jakarta (ANTARA) - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan perusahaan baja asal China Baowu Group Zhongnan Co Ltd untuk reaktivasi pabrik Blast Furnace Krakatau Steel.

Penandatanganan itu dilaksanakan pada Rabu (25/5) yang dilakukan oleh Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dan Vice President Baowu Group Zhongnan Iron & Steel Li Huaidon.

“Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini Krakatau Steel dan Baowu Group Zhongnan Co. Ltd. mengembangkan potensi kerja sama bisnis ke depan untuk kebutuhan reaktivasi pabrik Blast Furnace Krakatau Steel,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim lewat keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.

Silmy mengatakan, kerja sama itu merupakan solusi karena manajemen Krakatau Steel berupaya untuk mengoptimalkan investasi yang sudah dilakukan Krakatau Steel agar dapat memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan.

“Dengan pengalaman, sumber daya, teknologi, akses supply chain serta nama besar yang dimiliki oleh Baowu Steel Group Zhongnan akan menjadikan fasilitas pabrik Blast Furnace Krakatau Steel bisa beroperasi dengan kinerja yang baik dan dengan biaya yang kompetitif,” lanjut Silmy.

Kerja sama selanjutnya adalah pengembangan produksi produk billet (semi finished product) seperti produk baja kategori long product seperti steel bar, section, H Beam, I Beam, dan lainnya sehingga nantinya mampu mensubstitusi produk-produk baja long product yang selama ini harus dipenuhi melalui impor.

“Dengan adanya penguatan industri hulu di Indonesia, kami meyakini Krakatau Steel akan semakin kompetitif dan menguatkan posisinya di industri baja domestik dan regional dengan tetap menghadirkan produk baja berkualitas baik,” tutup Silmy yang juga merupakan Chairman Asosiasi Besi dan Baja Asia Tenggara (SEAISI).

Baca juga: Krakatau Steel cetak laba bersih Rp507,74 miliar hingga April 2022
Baca juga: Krakatau Steel kembangkan produk baja bernilai tambah
Baca juga: Krakatau Steel sebut tak terganggu baja impor