Sikapi Natal dengan sederhana, sedekah, dan bersyukur
25 Desember 2011 11:42 WIB
Misa Natal Gereja Immanuel Sejumlah jemaat melaksanakan ibadah Misa Natal di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel, Jakarta, Sabtu malam (24/12). Umat Kristiani merayakan Hari Raya Natal 25 Desember 2011. (FOTO ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta
(ANTARA News) - Ketua Majelis Jemaat Gereja Protestan di Indonesia
bagian Barat (GPIB) PNIEL, Pendeta Charles D Polii, mengatakan, Natal
yang kita rayakan hari ini adalah pesta kedatangan Juru Selamat Ke Dunia
sebagaimana yang kita kenal sebagai Dies Natalis Solis Invici atau hari
kelahiran terang yang baru (matahari).
"Terang yang benar bukanlah dari alam atau dunia melainkan terang itu adalah kristus. Sang Juru Selamat yang datang dari Allah," katanya ketika memberikan khotbah Natal di GPIB PNIEL, di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, Yesus lahir ke dunia untuk menebus dosa-dosa semua manusia dan seluruh ciptaan Allah, bukan manusia-manusia pilihan.
Sebagaimana firman dalam Injil Yohannes 3 : 16, yang menyatakan Allah telah memberikan anak-Nya Yang Tunggal, yang lahir di Betlehem untuk memberikan hidup-Nya bagi manusia supaya mereka tidak binasa.
Kelahiran Yesus Kristus memberikan makna untuk kehidupan umat manusia agar hidup sederhana. Hal itu bisa diamalkan dengan mengasihi kepada sesama seperti memberikan bantuan kepada orang miskin yang tinggal di lingkungan sekitar kita.
"Hidup tidak hanya berisi hal-hal yang megah tapi juga berisi hal-hal sederhana tapi indah dan penuh makna," katanya.
Kemudian, kita harus bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepada hidup kita seperti nikmat nafas, makanan dan lain-lain karena Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber rezeki akan melimpahkan berkat dan rahmat kepada saudara-saudara sekalian.
"Roh kudus menolong kita mewujudkan kemuliaan Allah dalam seluruh hidup dan kesaksian kita di dunia," katanya mengutip kitab Filipi 2:1-11.
Sekitar 100 jemaat menghadiri acara natal di gereja itu dengan tema natal "Sebagai manusia baru yang terus menerus diperbarui". (adm)
"Terang yang benar bukanlah dari alam atau dunia melainkan terang itu adalah kristus. Sang Juru Selamat yang datang dari Allah," katanya ketika memberikan khotbah Natal di GPIB PNIEL, di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, Yesus lahir ke dunia untuk menebus dosa-dosa semua manusia dan seluruh ciptaan Allah, bukan manusia-manusia pilihan.
Sebagaimana firman dalam Injil Yohannes 3 : 16, yang menyatakan Allah telah memberikan anak-Nya Yang Tunggal, yang lahir di Betlehem untuk memberikan hidup-Nya bagi manusia supaya mereka tidak binasa.
Kelahiran Yesus Kristus memberikan makna untuk kehidupan umat manusia agar hidup sederhana. Hal itu bisa diamalkan dengan mengasihi kepada sesama seperti memberikan bantuan kepada orang miskin yang tinggal di lingkungan sekitar kita.
"Hidup tidak hanya berisi hal-hal yang megah tapi juga berisi hal-hal sederhana tapi indah dan penuh makna," katanya.
Kemudian, kita harus bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepada hidup kita seperti nikmat nafas, makanan dan lain-lain karena Tuhan Yesus Kristus sebagai sumber rezeki akan melimpahkan berkat dan rahmat kepada saudara-saudara sekalian.
"Roh kudus menolong kita mewujudkan kemuliaan Allah dalam seluruh hidup dan kesaksian kita di dunia," katanya mengutip kitab Filipi 2:1-11.
Sekitar 100 jemaat menghadiri acara natal di gereja itu dengan tema natal "Sebagai manusia baru yang terus menerus diperbarui". (adm)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: