Palembang (ANTARA News) - Pesawat Sriwijaya Air penerbangan Pekanbaru-Jakarta terpaksa mendarat darurat, dan melewati batas landasan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sabtu (24/12) malam. Seluruh penumpang selamat pada kejadian itu.

General Manager (GM) PT Angkasa Pura 2 di Bandara SMB II di Palembang, Yon Sugiono, membenarkan pesawat Sriwijaya Air jenis Boeing 723-200 itu dalam penerbangan dari Pekanbaru menuju Jakarta yang mengalami gangguan kerusakan sistem hidroliknya telah meminta kepada pihak bandara terdekat untuk bisa melakukan pendaratan darurat.

Namun, kata Yon Sugiono, saat melakukan pendaratan darurat sekitar pukul 20.14 WIB, tidak berlangsung mulus sehingga bagan depan roda pesawat sampai melewati batas landasan Bandara SMB II (over runway).

"Posisi roda depan pesawat ini keluar landasan di sebelah timur dan mengenai rerumputan, namun bagian belakangnya tetap masih berada di landasan Bandara SMB II," kata Yon pula.

Dia menegaskan bahwa pesawat itu hanya melewati sekitar 5 meter di bagian depannya yang keluar landasan, atau tidak sampai jauh tergelincir melewati landasan yang seharusnya.

Setelah seluruh 136 penumpang dan awak pesawat dievakuasi dan diselamatkan--dilaporkan tidak ada penumpang, termasuk anak-anak dan orang tua mengalami cedera--dilakukan upaya menarik pesawat tersebut ke dalam landasan kembali.

"Upaya penarikan telah berhasil dilakukan sekitar pukul 22.30 WIB, dan kini pesawat telah ditarik menuju terminal apron Bandara SMB II," kata dia lagi.

Saat pesawat masih berada di luar landasan itulah sejumlah penerbangan dari dan ke Bandara SMB II Palembang mengalami gangguan, antara lain penerbangan pesawat Garuda, Sriwijaya Air, dan Lion Air.

"Tapi tidak ada penumpang yang cedera. Semua selamat dan telah berada di ruang tunggu bandara di sini," ujar Yon.

Menurut dia, pihak Sriwijaya Air yang akan memutuskan untuk mengurus para penumpang tersebut, tetap akan diterbangkan malam ini ke Jakarta atau keputusan yang lain. "Semuanya menjadi tanggung jawab Sriwijaya Air," katanya menegaskan.

Pesawat tersebut dengan pilot Mr. Tengku dibantu tujuh kru pesawat, dan di antara penumpangnya terdapat tujuh anak-anak dan empat orang bayi/balita. (B014)