Jakarta (ANTARA) - Lazada menggelar program beasiswa Lazada Forward Scholarship, salah satu bagian dari Lazada Forward Youth (FOYO) di bawah payung Lazada Foundation, yang bertujuan memberdayakan generasi muda agar bisa terampil, kompetitif, dan siap kerja di industri ekonomi digital.

"Melalui Lazada Forward Scholarship, Lazada Indonesia mengajak talenta Indonesia untuk memiliki growth mindset sekaligus menyediakan akses terhadap pendidikan dan pelatihan kerja nyata. Dengan demikian, talenta Indonesia bisa meningkatkan keterampilan mereka khususnya di era digital saat ini" kata Chief People Officer Lazada Indonesia Evelyn Yonathan dikutip dari siaran pers, Rabu.

Melalui Lazada Forward Scholarship, Lazada menyediakan beasiswa senilai total Rp1 miliar untuk 20 mahasiswa dan 10 mitra kerja terpilih. Selain itu, program tersebut juga memberikan kesempatan untuk magang serta sesi pendampingan langsung dari para profesional yang berasal dari Lazada dan industri.

Evelyn melanjutkan, program Lazada Forward Scholarship juga mengadakan kompetisi lanjutan bagi para penerima beasiswa.

Dalam kompetisi yang dikemas dalam bentuk acara televisi, beberapa profesional baik dari Lazada maupun pihak profesional eksternal juga dihadirkan untuk menjadi juri dan mentor, antara lain Direktur SMESCO Indonesia Leonard Theosabrata, Founder Binar Academy Alamanda Shantika, dan CEO Trans Digital Lifestyle Putri Tanjung, serta beberapa eksekutif Lazada.

"Acara televisi dengan format kompetisi bertajuk 'After Class' ini juga akan kami siarkan di salah satu stasiun TV nasional dan kanal livestream LazLive di bulan Juni mendatang dengan harapan dapat memberikan pengetahuan dan juga wawasan baru tentang ekosistem ekonomi digital untuk masyarakat umum," tutur Evelyn.

Vice President, Fashion Category Leader Lazada Indonesia Athina Tokan yang menjadi salah satu mentor di acara tersebut mengatakan, para penerima beasiswa adalah generasi muda Indonesia yang memiliki kemauan dan semangat tinggi untuk terus belajar.

"Hal ini penting agar mereka memiliki keterampilan dasar untuk bisa bertahan dan berkembang di era digital yang sangat dinamis ini. Mereka juga telah mengikuti beragam seleksi dan berhasil memecahkan stereotip umum bahwa Gen Z adalah generasi instan yang bergantung pada kemudahan teknologi, karena faktanya, mereka juga memiliki daya juang dan pola pikir bertumbuh, apalagi bila diberikan kesempatan lebih untuk mengembangkan keterampilan," kata Athina.

Komitmen Lazada untuk mengembangkan keterampilan generasi muda Indonesia agar siap kerja dan mampu bersaing dengan bahkan talenta di regional ini sejalan dengan misi Lazada mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Secara khusus, Lazada juga membentuk satu tim untuk memastikan keberlanjutan dari hasil FOYO demi menciptakan talenta yang terampil dan mampu mengikuti perkembangan industri e-commerce yang dinamis.

"Pengembangan talenta ekonomi digital menjadi salah satu fokus kami juga karena sejalan dengan visi Lazada untuk menciptakan jutaan lapangan pekerjaan di ekosistem kami pada tahun 2030,” kata Evelyn.

“Tentunya kami juga ingin mendapatkan talenta yang memang sesuai kualifikasi dan yang mampu berkompetisi sesuai dengan perkembangan industri ekonomi digital yang dinamis. Dan kami yakin serta menaruh harapan pada generasi muda saat ini yang kelak akan menjadi pilar pertumbuhan ekonomi digital di masa mendatang," pungkasnya.

Baca juga: Tentara Thailand boikot Lazada soal iklan singgung kerajaan

Baca juga: Kerajaan Thailand protes iklan e-commerce

Baca juga: Unilever perkenalkan label "Easy Green" untuk produk ramah lingkungan