Semarang (ANTARA News) - Dinas Pertanian Kota Semarang menargetkan daerah Gunungpati menjadi kawasan agrowisata durian montong, sehingga pengunjung dapat memetik dan menikmati durian di kebun setempat.

"Targetnya tidak muluk-muluk, ekspor durian montong, tetapi nantinya akan dijadikan kawasan agrowisata," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Ayu Entys di Semarang, Jumat.

Ayu Entys mengatakan harapannya nantinya para wisatawan atau masyarakat yang berkunjung di Gunungpati dapat memetik durian. Apalagi buahnya sangat besar.

"Memang tidak semua pohon. Ada juga yang tidak besar karena petani `eman-eman` (sayang) membuangnya. Padahal ada aturannya misalnya tidak semua buah dibiarkan dan tidak boleh bergerombol agar bisa menjadi besar," katanya.

Panen pertama durian montong, kata Ayu Entys akan dimulai pada Sabtu (24/12) oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraeni, Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas Donny Azdan, Kasubdit Anggaran Kementerian Keuangan Indra Satiya, dan Wali Kota Semarang Soemarmo.

Ia menceritakan bahwa Gunungpati merupakan salah satu dari lima kecamatan yang mendapatkan bantuan dari Japan Social Development Funds untuk menggarap lahan kritis untuk dimanfaatkan di antaranya ditanami durian dan pohon jati.

Dari lima kecamatan tersebut terbagi dalam 43 kelompok dan empat kecamatan lainnya yakni Tembalang, Mijen, Ngaliyan, dan Banyumanik.

"Petani sudah menunggu empat tahun hingga akhirnya dapat panen durian montong. Jadi sebelumnya para petani mendapatkan pelatihan, mengikuti studibanding, mendapatkan bibit hingga pupuk," katanya.

Panen pertama ini, tambah Ayu Entys, merupakan bagian dari evaluasi pemberian bantuan sekaligus pembelajaran untuk para petani.

"Sasaran utamanya bukan untuk menjadikan masyarakat kaya, tetapi lebih untuk membuat mereka mandiri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain," katanya.
(U.N008/M008)