Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pers untuk terus mendukung kelangsungan acara G20 di Indonesia.

“Seluruh insan wartawan diminta untuk terus mendukung kelangsungan acara G20 Indonesia, baik dalam proses persiapannya maupun pelaksanaannya nanti, dengan memberikan informasi yang baik, faktual, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Luhut dalam Forum Wartawan Kemenko Marves: Mengawal Gelaran Presidensi G20 Indonesia di Bali, Selasa.

Dia berharap ada kolaborasi yang baik dengan media nasional dan internasional dalam penyampaian informasi kepada publik tentang berbagai kesiapan hingga pertemuan puncak G20.

“Penyampaian informasi terkait kesiapan G20 Indonesia hingga saat hari acara berlangsung diharapkan mampu membuka pemahaman publik, baik secara nasional maupun internasional, mengenai seluruh rangkaian G20 Indonesia dan juga kebermanfaatannya,” kata Menko Luhut.

G20 memiliki dua pilar pembahasan, yaitu pilar Finance Track dan pilar Sherpa Track, yang membahas isu­-isu ekonomi dan pembangunan non­keuangan. Setiap pilar memiliki kelompok kerja (working group).

Selain itu, ada 10 engagement group atau kelompok komunitas profesional, yang membahas berbagai topik.

Setiap engagement group berperan dalam membantu pemulihan global melalui gagasan konkret dan rekomendasi kebijakan yang tepat sasaran bagi para pemimpin G20.

Ada tiga isu utama yang menjadi bahasan penting seluruh negara anggota, yaitu pembangunan infrastruktur kesehatan dunia, transformasi digital, dan transisi penggunaan energi menjadi energi hijau.

Dengan ketiga isu tersebut, Presidensi G20 Indonesia berharap dapat membantu proses pemulihan dari pandemi COVID-19 agar dunia lebih kuat dan berkelanjutan.

Baca juga: Luhut: Lewat Presidensi G20, Indonesia dorong pemulihan dunia
Baca juga: Sri Mulyani: RI bertanggung jawab tangkap perubahan risiko global
Baca juga: Perkuat aksi kebencanaan, UNDP andalkan kepemimpinan Indonesia di G20