Anggota IX DPR, Rahmad Handoyo, menyebutkan, kesuksesan Indonesia menangani Covid-19 merupakan kerja semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, kementerian/lembaga, hingga rakyat di tingkat umum, dan dia memberi tanggapan atas survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
"Saya tidak bicara retorika, tapi coba kita bedah satu per satu secara statistik," kata dia, di Jakarta, Selasa. Survei pada 10-12 Mei 2022 yang melibatkan 1.245 responden itu menunjukkan sebanyak 76,7 persen responden mengaku sangat dan cukup puas dengan kinerja pemerintah.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 berkurang menjadi 3.844
Ia memaparkan saat ini kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah konsisten di bawah 250 kasus dan selain itu, angka orang yang masuk rumah sakit sudah sangat rendah. "Perbandingan yang terpapar harian juga di angka 0,38 persen. Jauh lebih rendah dari standar WHO yang lima persen," kata dia.
Ia menyatakan hal yang menurut dia menjadi salah satu indikator penting, yaitu kasus yang masuk ICU juga rendah; termasuk menurut dia angka yang meninggal pun bisa terus ditekan. "Angka-angka itu merupakan bukti. Itu kenyataan," kata dia.
Ia mengatakan pengendalian yang baik itu bisa dicapai karena kinerja semua pihak, pemerintah pusat sebagai panglimanya, dibantu pemerintah daerah, kementerian/lembaga, hingga masyarakat. "Jadi, saya kira ini adalah kerja kita semua," kata dia.
Baca juga: Satgas longgarkan kebijakan pengendalian COVID-19 yang berlaku besok
Secara ekonomi pemulihannya pun tergolong cepat dan bahkan menurut dia, Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu memulihkan perekonomian tercepat selama pandemi Covid-19 ini.
"Saya tidak bicara retorika, tapi coba kita bedah satu per satu secara statistik," kata dia, di Jakarta, Selasa. Survei pada 10-12 Mei 2022 yang melibatkan 1.245 responden itu menunjukkan sebanyak 76,7 persen responden mengaku sangat dan cukup puas dengan kinerja pemerintah.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 berkurang menjadi 3.844
Ia memaparkan saat ini kasus harian Covid-19 di Indonesia sudah konsisten di bawah 250 kasus dan selain itu, angka orang yang masuk rumah sakit sudah sangat rendah. "Perbandingan yang terpapar harian juga di angka 0,38 persen. Jauh lebih rendah dari standar WHO yang lima persen," kata dia.
Ia menyatakan hal yang menurut dia menjadi salah satu indikator penting, yaitu kasus yang masuk ICU juga rendah; termasuk menurut dia angka yang meninggal pun bisa terus ditekan. "Angka-angka itu merupakan bukti. Itu kenyataan," kata dia.
Ia mengatakan pengendalian yang baik itu bisa dicapai karena kinerja semua pihak, pemerintah pusat sebagai panglimanya, dibantu pemerintah daerah, kementerian/lembaga, hingga masyarakat. "Jadi, saya kira ini adalah kerja kita semua," kata dia.
Baca juga: Satgas longgarkan kebijakan pengendalian COVID-19 yang berlaku besok
Secara ekonomi pemulihannya pun tergolong cepat dan bahkan menurut dia, Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu memulihkan perekonomian tercepat selama pandemi Covid-19 ini.
Selanjutnya, dia mengingatkan agar apa yang sudah dicapai selama ini agar terus dipertahankan, jangan sampai ada lagi kenaikan kasus secara signifikan setelah pelonggaran protokol kesehatan.
Baca juga: Epidemiolog: Peningkatan antibodi tak jamin lonjakan kasus tak terjadi
Ia meminta pemerintah berkaca pada kasus di sejumlah negara seperti Amerika, Taiwan, atau Afrika Selatan. Di negara-negara itu, angka Covid-19 justru kembali naik secara signifikan usai dilakukan pelonggaran protokol kesehatan. "Kita tak boleh lengah. Meskipun pemerintah sudah memberikan pelonggaran pemakaian masker, bukan berarti kita bebas," kata dia.Baca juga: Epidemiolog: Peningkatan antibodi tak jamin lonjakan kasus tak terjadi
Menurut dia, adalah menjadi pekerjaan rumah bersama untuk bisa terus mengendalikan angka Covid-19 di Indonesia. "Apa yang sudah baik ini agar bisa bertahan panjang serta bertransformasi dari pandemi menuju endemi," katanya.
Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah 2.400, DKI Jakarta penyumbang terbanyak
Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah 2.400, DKI Jakarta penyumbang terbanyak