Tegal, Jawa Tengah (ANTARA News) - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) punya cara mengekspresikan tanda sayang kepada ibu. Pada Hari Ibu ke-83 kali ini, mereka membagikan bunga dan surat cinta kepada para ibu yang melintas di sekitar alun-alun dan balai kota setempat.

Selain memberikan sekuntum bunga mawar dari kertas aneka warna, para mahasiswa tersebut juga memberikan selembar kertas bertuliskan kalimat-kalimat cinta kepada setiap ibu yang melintas di Alun-Alun Kota Tegal.

"Aksi bagi bunga dan surat cinta untuk para ibu ini bertujuan untuk memperingati Hari Ibu, karena selama ini sosok ibu mempunyai peran penting dalam kehidupan," kata Ketua Umum KAMMI Tegal, Amirrudin.

Usai membagikan bunga mawar kepada para ibu, kata dia, aktivis KAMMI menuju balai kota untuk menuntut kepada Pemerintah Kota Tegal meningkatkan perhatian bidang kesehatan terutama kesehatan para ibu yang akan melahirkan.

"Selama ini tingkat kematian ibu melahirkan di Kota Tegal semakin meningkat, sehingga perlu adanya perhatian khusus terutama terhadap ibu-ibu dari keluarga miskin yang tidak memiliki dana untuk biaya melahirkan," katanya.

Menurut dia, upaya penyelamatan ibu melahirkan melalui jaminan persalinan (jampersal) yang merupakan program kesehatan dari pemerintah pusat belum maksimal dalam penanganan kesehatan warga miskin, karena dalam pelaksanaannya tetap dikenai biaya alias tidak gratis seperti yang tertuang dalam tujuan utama Jampersal.

"Tidak sedikit kaum ibu dari keluarga miskin sebagai penerima Jampersal namun tetap dikenai biaya saat akan melahirkan, padahal program tersebut merupakan program pemerintah pusat untuk membantu warga miskin yang akan merlahirkan tanpa dikenai biaya," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Muhamad Hafidz mengatakan, Jampersal merupakan program pemerintah pusat yang memberikan layanan persalinan secara gratis dengan tujuan menekan angka kematian ibu dan bayinya.

Ia mengatakan, jumlah kematian ibu melahirkan di Kota Tegal pada 2011 tercatat delapan orang, sedangkan tahun sebelumnya tujuh orang, sehingga dengan adanya program Jampersal diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu saat melahirkan, khususnya dari keluarga tidak mampu. (ANT-281)