Presiden : Indonesia tidak lalai kelola hutan
22 Desember 2011 14:24 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sambutannya pada acara puncak peringatan Hari Ibu ke-83 tahun 2011 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (22/12). Peringatan Hari Ibu ke-83 tahun 2011 ini mengambil tema "Peran Perempuan dan Laki-Laki dalam Membangun Ketahanan Ekonomi Menuju Kesejahteraan Bangsa." (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia memiliki program dan kemauan untuk mengelola hutan namun juga diiringi dengan kebijakan ekonomi yang bersinergi dengan pelestarian lingkungan.
Kepala Negara saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Ibu ke-83 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis siang mengatakan semua kritik dan perhatian kalangan pemerhati lingkungan baik nasional maupun internasional sangat diperhatikan oleh pemerintah dan menjadi masukan berharga dalam pelaksanaan kebijakan.
Namun demikian Kepala Negara mengatakan tidak sependapat bila ada pandangan bahwa Indonesia harus menutup semua ijin usaha dan usaha kepala sawit.
"Saya juga terima kasih atas kritik dan saran . Tapi jangan obrak-abrik negeri kita seolah-olah tidak ada pemerintah, dan seolah Indonesia tidak punya niat kelola lingkungan," kata Presiden.
Presiden mengatakan Indonesia selalu mendukung dan melakukan upaya untuk melindungi dan memastikan keberlanjutan hutan hujan namun bukan berarti tidak boleh ada usaha di kehutanan.
"Saya mendukung pengelolaan hutan yang baik, namun sangat berlebihan bila pengusahaan hutan dilarang sama sekali," paparnya.
Sawit
Hal serupa juga menjadi pandangan Presiden terkait usaha perkebunan kelapa sawit. Kepala Negara mengatakan bahwa usaha perkebunan kelapa sawit patut dan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan keberadaan hutan namun bukan berarti usaha tersebut harus ditutup seluruhnya.
Pada bagian lain pidatonya, Kepala Negara mengajak semua komponen bangsa untuk menyukseskan dan melaksanakan program penanaman satu miliar pohon sehingga setiap tahunnya ada miliaran pohon yang ditanam di seluruh wilayah tanah air dan menjadi salah satu solusi bagi perubahan iklim dan pemanasan global.
(P008)
Kepala Negara saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Ibu ke-83 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis siang mengatakan semua kritik dan perhatian kalangan pemerhati lingkungan baik nasional maupun internasional sangat diperhatikan oleh pemerintah dan menjadi masukan berharga dalam pelaksanaan kebijakan.
Namun demikian Kepala Negara mengatakan tidak sependapat bila ada pandangan bahwa Indonesia harus menutup semua ijin usaha dan usaha kepala sawit.
"Saya juga terima kasih atas kritik dan saran . Tapi jangan obrak-abrik negeri kita seolah-olah tidak ada pemerintah, dan seolah Indonesia tidak punya niat kelola lingkungan," kata Presiden.
Presiden mengatakan Indonesia selalu mendukung dan melakukan upaya untuk melindungi dan memastikan keberlanjutan hutan hujan namun bukan berarti tidak boleh ada usaha di kehutanan.
"Saya mendukung pengelolaan hutan yang baik, namun sangat berlebihan bila pengusahaan hutan dilarang sama sekali," paparnya.
Sawit
Hal serupa juga menjadi pandangan Presiden terkait usaha perkebunan kelapa sawit. Kepala Negara mengatakan bahwa usaha perkebunan kelapa sawit patut dan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan keberadaan hutan namun bukan berarti usaha tersebut harus ditutup seluruhnya.
Pada bagian lain pidatonya, Kepala Negara mengajak semua komponen bangsa untuk menyukseskan dan melaksanakan program penanaman satu miliar pohon sehingga setiap tahunnya ada miliaran pohon yang ditanam di seluruh wilayah tanah air dan menjadi salah satu solusi bagi perubahan iklim dan pemanasan global.
(P008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: