Garut (ANTARA) - Seorang nelayan tewas dan satu orang hilang akibat perahu yang digunakan mencari ikan terbalik, setelah dihantam ombak besar di perairan Pantai Sayang Heulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim dari Pos SAR Tasikmalaya setelah mendapatkan laporan adanya kapal nelayan "Abah Jaya" yang terbalik di perairan Sayang Heulang, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Selasa sekitar pukul 03.00 WIB.
"Telah memberangkatkan tim rescue dari Pos SAR Tasikmalaya pada pukul 09.45 WIB setelah sebelumnya melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat," katanya.
Berdasarkan laporan, kapal nelayan "Abah Jaya" pergi melaut pada Senin (23/5) sore dengan nakhoda Ade Jamidin (52) dan dua anak buah kapal, yakni Nanan (24), warga Kecamatan Pameungpeuk dan Agus Bako (52), warga Kecamatan Cikelet.
Baca juga: Basarnas Palembang evakuasi sembilan awak kapal terbalik di Laut Jawa
Mereka pergi melaut untuk menangkap ikan menggunakan jaring, namun tanpa diduga datang ombak besar lalu menghantam sehingga kapal yang dinaiki terbalik dan tiga orang tenggelam.
Korban meninggal dunia yakni Ade Jamidin, sedangkan yang masih dalam pencarian tim SAR gabungan yakni Agus Bako. Seorang lainnya bernama Nanan dilaporkan selamat dalam peristiwa itu.
"Kapal dihantam ombak hingga terbalik dan mengakibatkan tiga orang tenggelam, satu orang selamat, satu orang meninggal dunia, dan satu orang masih dalam pencarian tim SAR gabungan," katanya.
Tim SAR gabungan saat ini masih terus berupaya mencari nelayan yang hilang dengan menerjunkan sejumlah peralatan khusus.
Baca juga: Perahu nelayan asal Sukabumi terbalik di perairan laut Cianjur
Baca juga: Kapal sekoci Jembatan Musi I terbalik di perairan Mentok
Perahu terbalik di Garut, seorang nelayan tewas dan satu hilang
24 Mei 2022 13:14 WIB
Petugas bersiap melakukan pencarian seorang nelayan yang hilang di perairan Sayang Heulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (24//5/2022). (ANTARA/HO-Basarnas)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: