Masyarakat penerima dosis kedua vaksin COVID-19 capai 166,9 juta orang
23 Mei 2022 17:06 WIB
Arsip Foto - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (kiri) mendampingi seorang anak peserta vaksinasi COVID-19 di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (5/3/2022). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/YU.
Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Indonesia yang sudah menerima dosis kedua vaksin COVID-19 saat ini telah mencapai 166.911.457 orang setelah 73.842 orang menjalani vaksinasi kedua pada hari ini, berdasarkan data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19.
Data yang diterima di Jakarta, Senin itu, memperlihatkan juga penerima vaksin dosis pertama saat ini telah menjadi 199.917.330 orang atau bertambah 33.777 orang dibandingkan Minggu (22/5).
Jumlah penduduk yang sudah menjalani vaksinasi ketiga sebagai penguat saat ini mencapai 44.273.456 orang. Jumlah itu memperlihatkan peningkatan 173.719 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Indonesia menargetkan 208.265.720 orang menerima vaksin COVID-19 untuk mendapatkan kekebalan komunal dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 929 orang dengan 174 kasus baru
Dengan penambahan hari ini maka 95,99 persen target telah tercapai untuk vaksinasi dosis pertama, 80,14 persen untuk dosis kedua, dan 21,26 persen untuk dosis ketiga, berdasarkan data vaksinasi nasional di situs Kementerian Kesehatan per 23 Mei 2022.
Terjadi juga penambahan 174 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, disertai laporan penambahan 929 pasien sembuh dan 12 orang meninggal dunia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan Indonesia sudah berada di fase pandemi COVID-19 terkendali meski masih membutuhkan sejumlah capaian lanjutan untuk masuk ke dalam endemi.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Senin, Wamenkes Dante mengatakan Indonesia telah masuk periode pandemi COVID-19 terkendali karena tidak menyebabkan gangguan pada aktivitas sosial masyarakat, kasus yang menurun secara konsisten dan angka kasus konfirmasi per hari yang dapat diprediksi.
"Kami tidak bisa bilang sudah masuk dalam fase endemi, tapi pandemi yang terkendali," kata dia.
Baca juga: 44 juta jiwa penduduk Indonesia telah divaksin booster
Baca juga: Satgas: Minat warga Kepri berkurang untuk vaksinasi dosis penguat
Data yang diterima di Jakarta, Senin itu, memperlihatkan juga penerima vaksin dosis pertama saat ini telah menjadi 199.917.330 orang atau bertambah 33.777 orang dibandingkan Minggu (22/5).
Jumlah penduduk yang sudah menjalani vaksinasi ketiga sebagai penguat saat ini mencapai 44.273.456 orang. Jumlah itu memperlihatkan peningkatan 173.719 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Indonesia menargetkan 208.265.720 orang menerima vaksin COVID-19 untuk mendapatkan kekebalan komunal dari penyakit yang menyerang sistem pernapasan itu.
Baca juga: Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 929 orang dengan 174 kasus baru
Dengan penambahan hari ini maka 95,99 persen target telah tercapai untuk vaksinasi dosis pertama, 80,14 persen untuk dosis kedua, dan 21,26 persen untuk dosis ketiga, berdasarkan data vaksinasi nasional di situs Kementerian Kesehatan per 23 Mei 2022.
Terjadi juga penambahan 174 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19, disertai laporan penambahan 929 pasien sembuh dan 12 orang meninggal dunia.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan Indonesia sudah berada di fase pandemi COVID-19 terkendali meski masih membutuhkan sejumlah capaian lanjutan untuk masuk ke dalam endemi.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Senin, Wamenkes Dante mengatakan Indonesia telah masuk periode pandemi COVID-19 terkendali karena tidak menyebabkan gangguan pada aktivitas sosial masyarakat, kasus yang menurun secara konsisten dan angka kasus konfirmasi per hari yang dapat diprediksi.
"Kami tidak bisa bilang sudah masuk dalam fase endemi, tapi pandemi yang terkendali," kata dia.
Baca juga: 44 juta jiwa penduduk Indonesia telah divaksin booster
Baca juga: Satgas: Minat warga Kepri berkurang untuk vaksinasi dosis penguat
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022
Tags: