Sungailiat, Bangka (ANTARA) -

Puluhan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dilibatkan dalam upaya pencegahan kasus kekerdilan pada anak atau stunting.

"Tercatat ada 40 guru PAUD yang dilibatkan dalam pencegahan kasus stunting di lokasi fokus," kata Bupati Bangka Mulkan saat membuka pelatihan peningkatan kapasitas pendidik satuan PAUD melalui Training Of Trainer (TOT), di Sungailiat, Senin.

Mulkan mengatakan, guru PAUD mempunyai peran penting untuk memberikan edukasi langsung kepada orang tua atau wali murid tentang pentingnya pemberian gizi berimbang.

Baca juga: Akademisi: Sosialisasi program pencegahan kekerdilan harus digencarkan

Meskipun, kata bupati, permasalahan stunting tidak hanya pemberian gizi pada anak melainkan dapat juga disebabkan faktor lain seperti pernikahan dini, ekonomi, dan kondisi lingkungan.

"Saya akui masih ditemukan warga di kampung yang kurang memperhatikan kesehatan saat hamil seperti membantu suami kerja berat, padahal kondisi ini sangat membahayakan bagi janin," kata Mulkan.

Baca juga: Pemkab Bantaeng dorong penanganan stunting melalui KIE

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan Dan Olahraga Kabupaten Bangka Rozali mengatakan sebanyak 40 guru PAUD nantinya memberikan pemahaman kepada orang tua murid mengenai pentingnya mencegah stunting.

"Harapannya orang tua murid dapat memberikan makanan bergizi dan berimbang kepada putra-putrinya sehingga tumbuh sehat dan cerdas," kata Rozali.

Baca juga: Bupati Sigi minta OPD sinergikan program penanganan stunting

Lokasi fokus stunting di Kabupaten Bangka terdapat di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Mendo Barat terdapat enam desa, Kecamatan Bakam dua desa, Kecamatan Belitung dua desa, dan Kecamatan Puding Besar terdapat satu desa.