Seribu tewas dalam bencana Filipina
20 Desember 2011 10:03 WIB
Peti jenazah dan kantung jenazah berisi korban Topan Washi yang belum teridentifikasi diletakkan di pinggir jalan untuk diidentifikasi oleh kerabat mereka di dekat Iligan City, Filipina selatan, Selasa (20/12).Presiden Filipina Benigno Aquino menyatakan status bencana nasional setelah banjir bandang dan tanah longsor akibat Topan Washi menyapu wilayah selatan akhir pekan lalu, menewaskan sekitar 1.000 orang dan mengakibatkan puluhan ribu warga kehilangan rumah. (FOTO ANTARA/REUTERS/Erik De Castro)
Manila (ANTARA News) - Jumlah korban jiwa dan hilang akibat badai yang menerjang Filipina selatan telah melebihi 1.000 jiwa,.
Badan pemantauan bencana pemerintah menyatakan badai tropis Washi telah menewaskan 957 orang dan membuat 49 hilang di Pulau Mindanao di Filipina selatan dan daerah sekitarnya pada akhir pekan lalu.
Kota besar pelabuhan di Filipina selatan, Cagayan de Oro dan Iligan adalah yang paling parah diterjang badai Washi, 579 dan 279 orang tewas di masing-masing kota tersebut, kata badan penanganan bencana.
Kepala dewan penanganan bencana Benito Ramos telah mengatakan kepada AFP jumlah korban jiwa bertambah saat beberapa mayat yang dihanyutkan air ke laut ditemukan mengambang.
"Semua mayat itu berada di bawah air selama tiga hari pertama tapi sekarang, dalam kondisi membusuk, semuanya naik dan mengambang ke permukaan," kata Ramos
(C003)
Badan pemantauan bencana pemerintah menyatakan badai tropis Washi telah menewaskan 957 orang dan membuat 49 hilang di Pulau Mindanao di Filipina selatan dan daerah sekitarnya pada akhir pekan lalu.
Kota besar pelabuhan di Filipina selatan, Cagayan de Oro dan Iligan adalah yang paling parah diterjang badai Washi, 579 dan 279 orang tewas di masing-masing kota tersebut, kata badan penanganan bencana.
Kepala dewan penanganan bencana Benito Ramos telah mengatakan kepada AFP jumlah korban jiwa bertambah saat beberapa mayat yang dihanyutkan air ke laut ditemukan mengambang.
"Semua mayat itu berada di bawah air selama tiga hari pertama tapi sekarang, dalam kondisi membusuk, semuanya naik dan mengambang ke permukaan," kata Ramos
(C003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: