Tanjung Selor (ANTARA) - Luapan Sungai Kayan yang menggenangi sejumlah kawasan pemukiman dan jalan di Bulungan Kalimantan Utara justru dijadikan taman air (waterpark), tidak hanya bagi anak-anak, juga remaja dan dewasa.

Dilaporkan di Tanjung Selor, Ahad, karena tingginya intensitas dan curah hujan dalam beberapa hari terakhir menyebabkan air Sungai Kayan --sungai terpanjang di Kaltara, 640 Km-- meluap sehingga sejumlah kawasan di Tanjung Selor dan sekitarnya tergenang air.

Meskipun sejumlah warga mengaku kegiatannya terhambat akibat banjir yang mulai naik tadi subuh, namun sebagian menjadikan lokasi banjir sebagai taman rekreasi banjir.

Pedagang sayur di Pasar Agrobisnis Tanjung Palas mengaku terhambat beraktivitas akibat halaman parkir tempat mereka berjualan terendam air.

Baca juga: Tanjung Selor dikhawatirkan terima banjir kiriman dari pedalaman besok

Baca juga: Beberapa lokasi di Tanjung Selor mulai tergenang banjir


Sejumlah warga di Desa Teras Baru juga tidak bisa beraktivitas karena banjir merendam jalan serta lahan pertanian mereka.

Namun, sebagian warga justru bergembira terlihat dari kerumunan orang menjadikan banjir sebagai waterpark di sepanjang Jalan Padat Karya Tanjung Palas Hilir yang cukup dalam terendam, juga di halaman SMPN 1 Tanjung Palas dan halaman parkir Masjid Sultan Kasimuddin.

Sedangkan di Tanjung Selor --Ibu Kota Kaltara-- genangan air terlihat antara lain di Sabanar, Buluh Perindu, Jalan Imam Bonjol, Jalan Cik Ditiro, dan Jalan Semangka, yakni sekitar belakang Mako Korem Maharajalila.

Beberapa warga yang ingin melintasi kawasan Buluh Perindu, terlihat putar balik karena banyak kendaraan mogok akibat kedalaman air hingga pinggang orang dewasa.

Tidak hanya di Kabupaten Bulungan, banjir juga terjadi pada beberapa kecamatan di Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan Kaltara akibat meluap Sungai Sesayap dan Sungai Sembakung.

"Banjir mulai tadi Subuh karena meluap dari hulu Sungai Sembakung, juga menimpa Kecamatan Lumbis Induk dan Lumbis Ogong," kata Pangiran Eddy, Kepala Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis Kabupaten Nunukan saat dihubungi via pesan singkat.

"Di Mansalong daerah pinggiran yang terkena, termasuk di rumah kami, tinggi air sekitar satu meter," ujarnya pada daerah yang jaraknya sekitar 200 Km dari Tanjung Selor itu.

Selain di Nunukan, daerah Malinau juga dilaporkan banjir yang naik sejak tadi subuh sekitar 04.00 Wita.

"Luapan Sungai Sesayap Malinau mulai menggenangi rumah warga sekitar 04.00 Wita di Desa Belayan Kecamatan Malinau Utara Kabupaten Malinau," kata Morhan warga Malinau.

Selain banjir merendam rumah warga, juga fasilitas umum, termasuk ruang Sekolah SD 006 Belayan Malinau Utara sehingga para pengelola sekolah bergotong royong menyelamatkan barang penting agar tidak rusak terkena air banjir.

Salah satu daerah terparah terkena banjir adalah jalan turunan bukit di daerah Salap Malinau.

Puluhan kendaraan tidak bisa melintasi kawasan itu karena cukup dalam sehingga puluhan kendaraan roda dua dan empat tertahan di atas bukit.

Di kawasan hulu Sungai Sesayap Malinau terdapat juga sungai besar, yakni Sungai Mentarang dan Sungai Sembuak sehingga jika curah dan itensitas hujan tinggi di pedalaman akan memperparah banjir Malinau.*

Baca juga: Banjir juga terjang Tanjung Selor, Kalimantan Utara