Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan angka kesembuhan harian pasien COVID-19 di Indonesia bertambah 285 orang pada Ahad hingga pukul 12.00 WIB.

Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Ahad, menyebutkan dengan penambahan angka kesembuhan itu, total kesembuhan COVID-19 sejak Maret 2020 berjumlah 5.892.411 orang.

Angka kesembuhan COVID-19 terbanyak di Provinsi Banten mencapai 100 orang, DKI Jakarta 89 orang, Jawa Timur 26 orang, Jawa Barat 17 orang, dan Jawa Tengah 14 orang.

Baca juga: Satgas: Kasus aktif harian COVID-19 di Indonesia turun 101 pada Jumat

Penambahan kasus terkonfirmasi positif harian COVID-19 mencapai 227 orang. DKI menjadi provinsi yang mengalami penambahan kasus terbanyak mencapai 110 orang, Banten 27 kasus, Jawa Timur 25 kasus, Jawa Barat 19 kasus, Jawa Tengah dan Bali masing-masing 10 kasus.

Dengan adanya penambahan kasus harian itu, total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.052.590 orang. Sedangkan penambahan kasus kematian tercatat tiga orang, yakni di Sulawesi Tenggara satu jiwa dan DKI Jakarta dua jiwa. sehingga total kasus kematian berjumlah 156.522 jiwa.

Satgas COVID-19 juga mencatat jumlah kasus aktif penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 3.657 kasus aktif, turun 61 orang dibandingkan Sabtu (21/5).

Baca juga: Kasus aktif harian COVID-19 di Indonesia turun 200 pada Jumat

Selain itu, terdapat 2.477 orang yang masuk dalam kategori suspek. Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 62.661 spesimen.

Tingkat positif atau positive rate spesimen harian adalah 0,9 persen dan untuk positivity rate orang harian adalah 0,49 persen.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengemukakan masker dan akselerasi cakupan vaksinasi COVID-19 menjadi kombinasi yang signifikan untuk memperbaiki situasi pandemi.

Baca juga: Kasus terkonfirmasi COVID-19 bertambah 263 kasus

"Masker adalah satu perilaku yang selain mudah, murah juga efektif dalam mencegah penularan penyakit yang ditularkan oleh udara, seperti halnya COVID-19," katanya.

Dicky mengatakan masker yang dikombinasikan dengan akselerasi atau peningkatan cakupan vaksinasi dapat menurunkan potensi penularan penyakit melalui droplet di udara.

"Kombinasi ini ditambah dengan adanya prokes seperti halnya juga termasuk perbaikan kualitas udara dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang baik ini akan menjadi satu upaya yang sangat jelas signifikan," katanya.

Baca juga: Kemenkes: Per Kamis COVID-19 tambah 318 kasus terbanyak dari Jakarta