Filipina sampaikan belasungkawa untuk Korut
19 Desember 2011 17:11 WIB
Pemimpin Korut Kim Jong-il memberi hormat ke arah tentara yang mengikuti parade militer di lapangan Kim Il-Sung di Pyongyang dalam arsip foto 9 September 2011. Kim diberitakan tutup usia pada Sabtu (17/12) kemarin menurut pemberitaan di televeisi pemerintah pada Senin (19/12) akibat kelelahan fisik dan mental. (FOTO ANTARA/REUTERS/KCNA/Files)
Manila (ANTARA News) - Filipina, sekutu lama Korea Selatan, Senin mengirimkan ucapan belasungkawa kepada Korea Utara setelah kematian pemimpin Kim Jong-Il.
"Pemerintah dan rakyat Filipina menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Republik Demokratik Rakyat Korea atas wafat Presiden Kim Jong-Il," kata pernyataan pemerintah.
Dalam belasungka itu Manila mengungkapkan harapannya untuk "kelancaran transisi ke kepemimpinan baru" dan menyerukan perlunya "pemeliharaan perdamaian dan stabilitas" di semenanjung Korea.
Media pemerintah negara komunis itu pada Senin mengumumkan bahwa Kim telah meninggal pada usia 69 tahun karena serangan jantung.
Filipina, yang menjadi tuan rumah pasukan Amerika Serikat sampai tahun 1992, adalah salah satu dari beberapa negara yang mengirim pasukan untuk melawan Utara di bawah bendera PBB guna membela Korea Selatan dari invasi negara itu selama perang 1950-1953.
Filipina menjalin hubungan diplomatik dengan Korea Utara pada tahun 2000, salah satu negara Asia terakhir yang melakukannya, demikian AFP melaporkan.
(SYS/H-AK/B002)
"Pemerintah dan rakyat Filipina menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Republik Demokratik Rakyat Korea atas wafat Presiden Kim Jong-Il," kata pernyataan pemerintah.
Dalam belasungka itu Manila mengungkapkan harapannya untuk "kelancaran transisi ke kepemimpinan baru" dan menyerukan perlunya "pemeliharaan perdamaian dan stabilitas" di semenanjung Korea.
Media pemerintah negara komunis itu pada Senin mengumumkan bahwa Kim telah meninggal pada usia 69 tahun karena serangan jantung.
Filipina, yang menjadi tuan rumah pasukan Amerika Serikat sampai tahun 1992, adalah salah satu dari beberapa negara yang mengirim pasukan untuk melawan Utara di bawah bendera PBB guna membela Korea Selatan dari invasi negara itu selama perang 1950-1953.
Filipina menjalin hubungan diplomatik dengan Korea Utara pada tahun 2000, salah satu negara Asia terakhir yang melakukannya, demikian AFP melaporkan.
(SYS/H-AK/B002)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: