China rampungkan pembangunan seluruh unit PLTA terbesar kedua di dunia
22 Mei 2022 06:06 WIB
Foto panorama dari udara yang diabadikan pada 21 April 2022 ini menunjukkan pemandangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Baihetan yang sedang dibangun di China barat daya. (Xinhua/Hu Chao)
Jakarta (ANTARA) - Semua unit pembangkit listrik di pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Baihetan di China barat daya telah dibangun, guna menuju pengoperasian penuh megaproyek tersebut, menurut pihak pelaksana proyek PLTA itu.
Seluruh unit dijadwalkan akan beroperasi pada akhir tahun 2022. Kemudian Baihetan juga akan menjadi PLTA terbesar kedua di dunia dalam hal total kapasitas terpasang, kedua setelah proyek Bendungan Tiga Ngarai di Provinsi Hubei, China tengah.
PLTA itu terletak di Sungai Jinsha, bagian hulu Sungai Yangtze di China barat daya dan membentang hingga provinsi Yunnan dan Sichuan.
Baihetan akan memiliki total kapasitas terpasang 16 juta kilowatt. PLTA ini dilengkapi dengan 16 unit pembangkit hidro, masing-masing berkapasitas 1 juta kilowatt, kapasitas unit tunggal terbesar di dunia.
Tujuh dari 16 unit pembangkit listrik tersebut telah dioperasikan. Sejak Juni lalu, PLTA itu telah menghasilkan lebih dari 26,5 miliar kilowatt-jam (KWh) listrik.
Listrik yang dihasilkan oleh satu unit pembangkit di PLTA tersebut cukup untuk mengaliri listrik bagi 500.000 orang selama sebulan, kata Kang Yonglin, salah satu direktur pelaksana proyek itu.
Setelah beroperasi penuh, PLTA tersebut akan menghasilkan rata-rata lebih dari 62,4 miliar KWh listrik setiap tahun, cukup untuk konsumsi listrik tahunan sekitar 75 juta orang.
PLTA Baihetan, yang menyalurkan listrik dari wilayah barat yang kaya sumber daya ke wilayah yang mengonsumsi banyak energi di China timur, menandai langkah besar negara tersebut dalam pemanfaatan energi bersih.
PLTA itu diprediksi dapat mengurangi konsumsi batu bara sebesar 19,68 juta ton dan emisi karbon sebesar 52 juta ton setiap tahun, sehingga berkontribusi pada upaya pengurangan karbon di China.
Seluruh unit dijadwalkan akan beroperasi pada akhir tahun 2022. Kemudian Baihetan juga akan menjadi PLTA terbesar kedua di dunia dalam hal total kapasitas terpasang, kedua setelah proyek Bendungan Tiga Ngarai di Provinsi Hubei, China tengah.
PLTA itu terletak di Sungai Jinsha, bagian hulu Sungai Yangtze di China barat daya dan membentang hingga provinsi Yunnan dan Sichuan.
Baihetan akan memiliki total kapasitas terpasang 16 juta kilowatt. PLTA ini dilengkapi dengan 16 unit pembangkit hidro, masing-masing berkapasitas 1 juta kilowatt, kapasitas unit tunggal terbesar di dunia.
Tujuh dari 16 unit pembangkit listrik tersebut telah dioperasikan. Sejak Juni lalu, PLTA itu telah menghasilkan lebih dari 26,5 miliar kilowatt-jam (KWh) listrik.
Listrik yang dihasilkan oleh satu unit pembangkit di PLTA tersebut cukup untuk mengaliri listrik bagi 500.000 orang selama sebulan, kata Kang Yonglin, salah satu direktur pelaksana proyek itu.
Setelah beroperasi penuh, PLTA tersebut akan menghasilkan rata-rata lebih dari 62,4 miliar KWh listrik setiap tahun, cukup untuk konsumsi listrik tahunan sekitar 75 juta orang.
PLTA Baihetan, yang menyalurkan listrik dari wilayah barat yang kaya sumber daya ke wilayah yang mengonsumsi banyak energi di China timur, menandai langkah besar negara tersebut dalam pemanfaatan energi bersih.
PLTA itu diprediksi dapat mengurangi konsumsi batu bara sebesar 19,68 juta ton dan emisi karbon sebesar 52 juta ton setiap tahun, sehingga berkontribusi pada upaya pengurangan karbon di China.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022
Tags: