Cinangka (ANTARA News) - Aktivitas gempa vulkanik yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda tidak menimbulkan gempa, kata Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Kegempaan vulkanik yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda tidak timbulkan gempa dan lainnya," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton Tripambudi, Minggu.

Anton Tripambudi menjelaskan, meski tidak menimbulkan gempa dan cenderung aktivitasnya menurun, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan level III atau Siaga.

"Kami masih menetapkan level Gunung Anak Krakatau Siaga, dan kami melarang warga atau turis untuk mendekat ke lokasi kegempaan pada radius dua kilometer," katanya menambahkan.

Dia menjelaskan, aktivitas GAK berstatus Siaga sejak tanggal 30 September 2011 tidak membahayakan, sepanjang warga atau siapa pun mengikuti rekomendasi yang sudah dikeluarkan oleh PVMBG.

"Kami harap warga juga tidak panik, karena kegempaan yang terjadi pada GAK, selama tidak mendekat pada radius dua kilometer tidak membahayakan," kata Anton menambahkan.

Sementara itu warga di pesisir Pantai Anyer mengaku belum merasa khawatir dengan kegempaan yang terjadi terhadap GAK di Selat Sunda.

"Saya dan keluarga masih merasa nyaman, seperti sebelum Gunung Anak Krakatau ditetapkan kembali level III," kata warga Paku, Anyer, Herman.

Menurut dia, keluarganya sudah terbiasa dengan kondisi kegempaan GAK yang kembali pada level Siaga. "Alhamdulillah, selama level III status GAK tidak terjadi hal yang menakutkan. Dan harapan kami juga pada status kali ini tidak menimbulkan hal yang mengkhawatirkan," katanya menambahkan.
(ANT-152/A011)