Status Gunung Anak Krakatau masih siaga level III
21 Mei 2022 22:39 WIB
Kondisi Gunung Anak Krakatau ( GAK) di Perairan Selat Sunda tertutup dan kabut dari pantauan di Pantai Pasauran Cinangka Anyer Kabupaten Serang. ANTARA/Mansur.
Serang (ANTARA) - Status Gunung Anak Krakatau ( GAK) di Perairan Selat Sunda hingga kini masih siaga level III dengan jarak aman radius lima kilometer dari titik erupsi.
"Kita minta nelayan, pendaki gunung maupun wisatawan tidak mendekati lokasi erupsi, " kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Pasauran Kabupaten Serang Deni Mardiono saat dihubungi di Serang, Jumat.
Aktivitas GAK mulai pukul 12.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan ketinggian letusan 157 meter dan kegempaan terjadi dua kali dengan amplituda 17-23 mm dan durasi 13-23 detik.
Baca juga: Waspadai potensi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau
Law frekuensi dua kali kejadian amplituds 9-15 mm, durasi 8-12 detik dan vulkanik dalam tiga kali kejadian amplituda 47-55 mm, S-P 1.9-2.3 detik serta durasi 17-23 detik.
Sedangkan, ujar dia, microtremor amplituda 1-18 mm dan Amp dominan 2 mm.
Kondisi GAK secara visual kabut dan tertutup dengan cuaca berawan, mendung dan hujan.
Selama ini, kata dia, status GAK masih Siaga Level III sejak ditetapkan tanggal 22 April 2022.
Saat ini, sekitar GAK cukup membahayakan karena masih mengeluarkan lontaran bebatuan pijar, sehingga nelayan, pengunjung wisatawan dan pendaki gunung dilarang mendekati kawasan gunung.
Sebab, mereka dikhawatirkan terdampak batu pijar yang suhunya cukup panas dan mematikan.
"Kami merekomendasikan sekitar 5 kilometer untuk jarak aman dari kawasan erupsi GAK," katanya.
Baca juga: Beroperasi baik, sistem deteksi dini tsunami PUMMA di kompleks GAK
"Kita minta nelayan, pendaki gunung maupun wisatawan tidak mendekati lokasi erupsi, " kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Pasauran Kabupaten Serang Deni Mardiono saat dihubungi di Serang, Jumat.
Aktivitas GAK mulai pukul 12.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan ketinggian letusan 157 meter dan kegempaan terjadi dua kali dengan amplituda 17-23 mm dan durasi 13-23 detik.
Baca juga: Waspadai potensi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau
Law frekuensi dua kali kejadian amplituds 9-15 mm, durasi 8-12 detik dan vulkanik dalam tiga kali kejadian amplituda 47-55 mm, S-P 1.9-2.3 detik serta durasi 17-23 detik.
Sedangkan, ujar dia, microtremor amplituda 1-18 mm dan Amp dominan 2 mm.
Kondisi GAK secara visual kabut dan tertutup dengan cuaca berawan, mendung dan hujan.
Selama ini, kata dia, status GAK masih Siaga Level III sejak ditetapkan tanggal 22 April 2022.
Saat ini, sekitar GAK cukup membahayakan karena masih mengeluarkan lontaran bebatuan pijar, sehingga nelayan, pengunjung wisatawan dan pendaki gunung dilarang mendekati kawasan gunung.
Sebab, mereka dikhawatirkan terdampak batu pijar yang suhunya cukup panas dan mematikan.
"Kami merekomendasikan sekitar 5 kilometer untuk jarak aman dari kawasan erupsi GAK," katanya.
Baca juga: Beroperasi baik, sistem deteksi dini tsunami PUMMA di kompleks GAK
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: