Pasukan Israel tembak mati remaja Palestina
21 Mei 2022 21:32 WIB
Seorang pria membawa petugas penyelamat yang terluka saat terjadi bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan Palestina saat pemakaman Waleed Al Shareef diluar Kota Tua Yerusalem, Senin (16/5/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/FOC/djo.
Ramallah (ANTARA) - Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina berusia 17 tahun dalam bentrokan di Kota Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat, Sabtu, kata kelompok Jihad Islam Palestina.
Militer Israel mengatakan sejumlah tersangka Palestina menembaki tentara mereka dan melempari mereka dengan bom molotov.
"Tentara membalasnya dengan tembakan langsung ke para tersangka. Tembakan teridentifikasi," kata militer.
Belum diketahui pasti apakah sang remaja yang tewas itu merupakan sebagian dari para tersangka. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematiannya.
Kelompok Jihad Islam Palestina menggambarkan remaja tersebut sebagai salah satu dari anggota mereka. Menurut kelompok itu, remaja tersebut ikut dalam pertempuran melawan tentara Israel.
Foto yang beredar di media sosial memperlihat ia sedang memegang senjata.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengutuk pembunuhan tersebut.
"Kami memperingatkan konsekuensi dari kejahatan pendudukan yang terus-menerus terhadap rakyat kami. Kami mendesak dunia agar mengecam mereka dan menyeret pelakunya ke pengadilan," kata PM lewat pernyataan.
Israel menggencarkan serangannya di daerah Jenin sejak akhir Maret menyusul sederet serangan mematikan di kota tersebut, yang beberapa di antaranya dilakukan oleh warga Palestina dari Jenin, yang dianggapnya sebagai benteng milisi.
Otoritas Palestina (PA) kerap mengecam penyerbuan Israel di kota-kota dan desa Palestina.
Operasi Israel sering kali memicu bentrokan. Sedikitnya 46 warga Palestina, sekitar 11 dari mereka yang berada di Jenin, tewas di tangan pasukan Israel atau warga sipil bersenjata sejak awal tahun. Para korban mencakup anggota bersenjata kelompok milisi, penyerang tunggal dan warga yang sedang melintas.
Pada 11 Mei, wartawati Palestina-Amerika yang bekerja di stasiun TV Al Jazeera yang berbasis di Qatar, Shireen Abu Akleh, ditembak mati di Jenin selama penggerebekan Israel, dalam satu peristiwa yang menyita perhatian dunia.
Seorang tentara Israel tewas dalam bentrokan di lokasi yang sama dua hari kemudian.
Palestina menuding Israel telah membunuh Abu Akleh dan menyerukan respons internasional.
Israel membantah menargetkan veteran itu, mengatakan bahwa ia mungkin tidak sengaja tertembak oleh tentara atau pria bersenjata Palestina saat terjadi baku tembak.
Sumber: Reuters
Baca juga: Puluhan warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan tentara Israel
Baca juga: Polisi Israel pukuli pelayat pemakaman jurnalis Al Jazeera
Militer Israel mengatakan sejumlah tersangka Palestina menembaki tentara mereka dan melempari mereka dengan bom molotov.
"Tentara membalasnya dengan tembakan langsung ke para tersangka. Tembakan teridentifikasi," kata militer.
Belum diketahui pasti apakah sang remaja yang tewas itu merupakan sebagian dari para tersangka. Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematiannya.
Kelompok Jihad Islam Palestina menggambarkan remaja tersebut sebagai salah satu dari anggota mereka. Menurut kelompok itu, remaja tersebut ikut dalam pertempuran melawan tentara Israel.
Foto yang beredar di media sosial memperlihat ia sedang memegang senjata.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengutuk pembunuhan tersebut.
"Kami memperingatkan konsekuensi dari kejahatan pendudukan yang terus-menerus terhadap rakyat kami. Kami mendesak dunia agar mengecam mereka dan menyeret pelakunya ke pengadilan," kata PM lewat pernyataan.
Israel menggencarkan serangannya di daerah Jenin sejak akhir Maret menyusul sederet serangan mematikan di kota tersebut, yang beberapa di antaranya dilakukan oleh warga Palestina dari Jenin, yang dianggapnya sebagai benteng milisi.
Otoritas Palestina (PA) kerap mengecam penyerbuan Israel di kota-kota dan desa Palestina.
Operasi Israel sering kali memicu bentrokan. Sedikitnya 46 warga Palestina, sekitar 11 dari mereka yang berada di Jenin, tewas di tangan pasukan Israel atau warga sipil bersenjata sejak awal tahun. Para korban mencakup anggota bersenjata kelompok milisi, penyerang tunggal dan warga yang sedang melintas.
Pada 11 Mei, wartawati Palestina-Amerika yang bekerja di stasiun TV Al Jazeera yang berbasis di Qatar, Shireen Abu Akleh, ditembak mati di Jenin selama penggerebekan Israel, dalam satu peristiwa yang menyita perhatian dunia.
Seorang tentara Israel tewas dalam bentrokan di lokasi yang sama dua hari kemudian.
Palestina menuding Israel telah membunuh Abu Akleh dan menyerukan respons internasional.
Israel membantah menargetkan veteran itu, mengatakan bahwa ia mungkin tidak sengaja tertembak oleh tentara atau pria bersenjata Palestina saat terjadi baku tembak.
Sumber: Reuters
Baca juga: Puluhan warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan tentara Israel
Baca juga: Polisi Israel pukuli pelayat pemakaman jurnalis Al Jazeera
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022
Tags: