Iran kembali tolak permintaan AS pulangkan pesawat mata-mata
18 Desember 2011 09:16 WIB
Anggota pasukan revolusioner Iran memperhatikan pesawat mata-mata tanpa awak AS RQ-170 sambil berbincang dengan Amirali Hajizadeh (kanan) komandan pasukan revolusioner di sebuah lokasi tak diketahui di Iran, Kamis (8/12). (REUTERS/Sepah News.ir/ Handout)
Teheran (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi pada Sabtu mengatakan nasib pesawat mata-mata AS yang ditembak jatuh akan diputuskan oleh Iran sendiri.
"Iran menguasai satu pesawat tak berawak AS tersebut dan Dewan Keamanan Nasional Agung Iran berhak untuk memutuskan nasib pesawat itu," kata Salehi dalam wawancara eksklusif dengan kantor berita resmi Iran, IRNA.
Media Iran melaporkan awal bulan ini bahwa militer Iran menembak jatuh satu pesawat siluman RQ-170 Amerika Serikat di Iran timur setelah diketahui melanggar perbatasan. Televisi pemerintah kemudian menunjukkan rekaman pesawat tak berawak itu.
Namun, para pejabat AS membantah bahwa pesawat itu dirontokkan oleh Iran, dan menegaskan bahwa pesawat itu jatuh karena masalah mekanis.
Salehi pada Sabtu mengatakan terserah Amerika Serikat bersedia atau tidak mengakui hal tersebut tapi angkatan bersenjata Iran berhasil membuat pesawat canggih itu rontok di tanah dengan sedikit kerusakan.
Presiden AS Barack Obama meminta Iran pada Senin untuk menyerahkan kembali pesawat tersebut, namun Iran telah menolak permintaan itu beberapa kali, dan menegaskan bahwa pesawat itu "milik Iran."
Salehi juga menekankan bahwa Iran akan menindaklanjuti kasus "invasi" AS di wilayah udaranya itu dan akan membela hak-hak bangsa.
Iran sudah mengajukan surat protes kepada Sekretaris Jenderal PBB, Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok, kata menteri luar negeri.
Dia juga menyerukan negara-negara tetangganya untuk tidak membiarkan Amerika Serikat dan sekutunya menggunakan wilayah mereka untuk menghadapi Iran.
Iran telah memanggil duta besar Afghanistan untuk Teheran guna mendesak Kabul tidak membiarkan wilayahnya digunakan oleh kendaraan-kendaraan udara AS untuk menghadapi Iran, katanya.
(H-AK)
"Iran menguasai satu pesawat tak berawak AS tersebut dan Dewan Keamanan Nasional Agung Iran berhak untuk memutuskan nasib pesawat itu," kata Salehi dalam wawancara eksklusif dengan kantor berita resmi Iran, IRNA.
Media Iran melaporkan awal bulan ini bahwa militer Iran menembak jatuh satu pesawat siluman RQ-170 Amerika Serikat di Iran timur setelah diketahui melanggar perbatasan. Televisi pemerintah kemudian menunjukkan rekaman pesawat tak berawak itu.
Namun, para pejabat AS membantah bahwa pesawat itu dirontokkan oleh Iran, dan menegaskan bahwa pesawat itu jatuh karena masalah mekanis.
Salehi pada Sabtu mengatakan terserah Amerika Serikat bersedia atau tidak mengakui hal tersebut tapi angkatan bersenjata Iran berhasil membuat pesawat canggih itu rontok di tanah dengan sedikit kerusakan.
Presiden AS Barack Obama meminta Iran pada Senin untuk menyerahkan kembali pesawat tersebut, namun Iran telah menolak permintaan itu beberapa kali, dan menegaskan bahwa pesawat itu "milik Iran."
Salehi juga menekankan bahwa Iran akan menindaklanjuti kasus "invasi" AS di wilayah udaranya itu dan akan membela hak-hak bangsa.
Iran sudah mengajukan surat protes kepada Sekretaris Jenderal PBB, Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan Gerakan Non-Blok, kata menteri luar negeri.
Dia juga menyerukan negara-negara tetangganya untuk tidak membiarkan Amerika Serikat dan sekutunya menggunakan wilayah mereka untuk menghadapi Iran.
Iran telah memanggil duta besar Afghanistan untuk Teheran guna mendesak Kabul tidak membiarkan wilayahnya digunakan oleh kendaraan-kendaraan udara AS untuk menghadapi Iran, katanya.
(H-AK)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: