Cinangka (ANTARA News) - Kegempaan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda mencapai 526 kali atau turun dari kegempaan sebelumnya sebanyak 642 kali.

"Meski turun, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan gunung tersebut pada level III atau Siaga," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton Tripambudi, Jumat.

Dia menjelaskan, Seismograf Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten mencatat kegempaan pada Rabu, 15 Desember 2011 sebanyak 526 kali, terdiri dari 524 kali vulkanik dalam dan dangkal serta dua kali hembusan.

Kegempaan yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau masih membahayakan warga atau turis, karenanya PVMBG masih mengeluarkan larangan siapapun untuk mendekati lokasi kegempaan sampai radius dua kilometer.

"Larangan mendekat masih kami berlakukan. Siapapun dilarang mendekat ke lokasi gunung sampai radius dua kilometer dan masih menetapkan statusnya pada level III atau Siaga," katanya.

Warga, kata Anton, dalam menghadapi kegempaan Gunung Anak Krakatau yang meningkat dari Waspada ke Siaga diharapkan masih tetap melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Warga tidak usah panik apalagi resah, karena aktivitas kegempaan tidak membahayakan nelayan atau warga yang ada di pesisir Pantai Cinangka, sepanjang rekomendasi yang kami buat diindahkan," ujarnya.

Sementara itu, masyarakat Pesisir Anyer, Aji mengaku sudah terbiasa dengan kegempaan yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau.

(ANT-152/S023)