Jakarta (ANTARA/JACX) - Suhu panas yang terjadi pada awal bulan Mei 2022 sempat menjadi pembicaraan yang tren pada beberapa waktu di Twitter.

Sejumlah warganet Tanah Air mengeluhkan suhu panas yang terasa di wilayah mereka, dan dikaitkan dengan fenomena gelombang panas.

Salah satunya, keluhan pengguna Facebook menyebut kenaikan suhu yang terjadi merupakan gelombang panas yang menerpa di Indonesia.

Disebutkan pula, gelombang panas itu mampu membuat suhu udara siang maupun malam mencapai 40-50 derajat Celcius.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
"Tahun ini gelombang panas sedang melanda negeri kita. Suhu bisa mencapai 40-50 derajat Celcius baik pada siang atau malam hari"

Namun, Indonesia terjadi gelombang panas dan suhu udara bisa mencapai 50 derajat Celcius?
Unggahan hoaks yang menyebut terjadi fenomena gelombang panas di Indonesia pada awal Mei 2022 yang mencapai 50 derajat Celcius. (Facebook)


Penjelasan:
BMKG, sebagaimana dilaporkan ANTARA, menyatakan peristiwa suhu panas di Indonesia tidak dikategorikan sebagai gelombang panas seperti di India.

Suhu panas di Indonesia tidak memenuhi definisi kejadian ekstrim meteorologis oleh Badan Meteorologi Dunia (WMO) yaitu anomali lebih panas lima derajat Celcius dari rerata klimatologis suhu maksimum di suatu lokasi dan setidaknya sudah berlangsung dalam lima hari.

Dari catatan BMKG, pada awal Mei 2022 setidaknya dua hingga delapan stasiun cuaca BMKG melaporkan suhu udara maksimum lebih dari 35 derajat Celcius.

Stasiun cuaca Kalimaru (Kaltim) dan Ciputat (Banten) bahkan mencatat suhu maksimum sekitar 36 berurutan dalam beberapa hari.

"Kondisi udara yang terasa panas dan tidak nyaman dapat disebabkan oleh suhu udara yang tinggi. Peningkatan suhu dirasakan lebih panas atau terik dari biasanya pada bulan Mei sebenarnya adalah hal yang wajar,” kata Pelaksana tugas Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko.

Klaim: Indonesia diterpa gelombang panas sampai 50 derajat Celcius
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Indonesia dilanda gelombang panas? Cek faktanya!

Baca juga: BMKG: Fenomena gelombang panas tidak terjadi di Indonesia

Baca juga: BPBD DKI imbau warga hemat air antisipasi kemarau