Banjarbaru (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Banjarbaru Meteorologi mengingatkan potensi luapan air laut atau banjir rob yang menerjang wilayah pesisir Kalimantan Selatan pada 20 sampai 26 Mei 2022.

Wilayah berpotensi terdampak Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut, kata Staf Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasi, Kakimantan Selatan Rizqi Nur Fitriani di Banjarbaru, Jumat.

"Adapun pasang maksimum terjadi di wilayah Muara Sungai Barito pada pukul 10.00 sampai 17.00 WITA," ujarnya.

Sungai Barito merupakan sungai besar dan terpanjang di Kalimantan yang berhulu di Pegunungan Schwaner Muller di bagian utara Kalimantan Tengah dan bermuara di Banjarmasin, Kalimantan Selatan menuju Laut Jawa.

Dijelaskan Rizqi, serangan banjir rob di antaranya dipicu fase bulan purnama yang berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum.

Kemudian potensi cuaca signifikan seperti curah hujan tinggi, angin kencang dan gelombang tinggi serta tren penurunan tinggi muka air tanah juga dapat mempengaruhi dampak banjir pesisir.

Untuk itulah, masyarakat diimbau agar dapat mengantisipasi dampak pasang maksimum air laut. Terutama pada terganggunya aktivitas keseharian masyarakat dan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir seperti kegiatan bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir serta perikanan darat.

Selain itu, potensi gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter di perairan selatan Kalimantan atau laut Jawa bagian timur juga perlu diwaspadai untuk perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal ferry.

Rizqi menyatakan BMKG senantiasa memberikan perkembangan terkini kondisi cuaca salah satunya melalui media sosial Instagram @cuacakalsel.

"Pantau selalu prakiraan cuaca yang kami berikan setiap harinya, bahkan setiap saat ketika ada perubahan sebagai peringatan dini untuk diwaspadai masyarakat," jelasnya.