Jakarta (ANTARA) - Museum Kebangkitan Nasional (Muskitnas) merayakan Hari Kebangkitan Nasional 2022 melalui rangkaian acara bertajuk “Ma(s)sa Bangkit” yang diadakan selama sebulan penuh guna meningkatkan rasa nasionalisme bangsa.

“Museum ini mau diapakan adalah keputusan bersama. Ada ide bahwa ingin dijadikan sebagai rumah kebangkitan. Dari sanalah beberapa persiapan acara itu kita buat menjadi Bulan Kebangkitan selama satu bulan yang diperingati sebagai Hari Kebangkitan,” kata Plt. Kepala Museum Kebangkitan Nasional Pustanto saat ditemui ANTARA di Jakarta, Jumat.

Pustanto menuturkan acara akan diselenggarakan mulai 20 Mei hingga 18 Juni 2022 di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat.

Rangkaian kegiatannya sendiri meliputi pameran sejarah, pameran seni rupa, workshop, seminar, parade fashion show, lomba-lomba, nonton film bersama (nobar), festival wastra, festival kopi dan festival kuliner nusantara.

"Besok sore akan ada pameran, ada fashion adat kemudian kerja sama dengan BPNB Jawa Barat akan kita munculkan permainan anak-anak seperti angklung, bakiak dan penemuan obat seperti jamu," ujar Pustanto.

“Ma(s)sa Bangkit” sendiri, diselenggarakan sebagai manifestasi peran terbaik, bagi setiap lapisan masyarakat untuk ikut mengambil andil dalam kebangkitan bangsa melalui perubahan yang lebih baik bagi Indonesia.

Baca juga: Pengelola museum kemas peringatan Harkitnas semenarik mungkin

Baca juga: Presiden maknai Kebangkitan Nasional pembangunan merata Sabang-Merauke


Ia menambahkan, terdapat banyak lembaga dan komunitas yang berpartisipasi dalam acara itu. Antara lain Direktorat Film, Musik dan Media Baru Kemendikbudristek, Indonesiana TV, Taman Siswa, Acaraki, Gema STOVIA Nusantara dan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia.

Selain itu, peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2022 yang bertema “Ayo Bangkit Bersama”, dapat dijadikan sebuah momentum untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong royong bangsa Indonesia, sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan serta mempercepat pulihnya bangsa dari pandemi COVID-19.

Pustanto juga mengaku pihak museum ingin mengambil peran sebagai inisiator bagi perubahan dengan meningkatkan berbagai aktivitas dalam rangka menumbuhkan semangat, rasa kebangsaan serta kebersamaan masyarakat luas.

Menurut dia selain menumbuhkan rasa kebangkitan, Indonesia juga harus mengingat kembali perjuangan perhimpunan Boedi Oetomo 114 tahun lalu, yang berdiri dengan meletakkan dasar-dasar kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia. Semangat merekalah yang harus kita pegang dan kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini.

Termasuk mewujudkan Museum Kebangkitan Nasional sebagai “Rumah Kebangkitan” bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.

Ia berharap Hari Kebangkitan Nasional dapat dimaknai oleh setiap pemuda sebagai hari untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang disesuaikan dengan kondisi zaman, serta mempertahankan semangat para pendiri bangsa untuk menjaga Indonesia tetap hidup abadi.

“Dengan kerja kreatif dan upaya terbaik, harapannya kegiatan pada Bulan Kebangkitan: Ma(s)sa Bangkit dapat memberikan motivasi dan energi positif berkelanjutan, kepada segenap masyarakat dan lapisan yang terlibat serta mengapresiasi kegiatan ini,” kata dia.

Baca juga: Peneliti: Harkitnas harusnya dimaknai dengan kebangkitan intelektual

Baca juga: Sekolah Musik Tradisional Gratis di Museum Kebangkitan Nasional