Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) melaporkan penjajakan bisnis atau business matching pembiayaan dalam Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sejak Januari hingga 30 April 2022 telah mencapai Rp2,2 triliun.

"Capaian ini diperoleh melalui sinergi banyak pihak," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Peluncuran Gernas BBI Bangka Belitung yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

Selain business matching pembiayaan, seluruh kantor BI juga telah menjalankan antara lain business matching ekspor senilai Rp177,3 miliar, transaksi ekspor Rp5,7 miliar, dan mendorong 1.117 UMKM masuk ke ekosistem digital (onboarding) melalui Gernas BBI.

Perry menegaskan pihaknya terus berkomitmen untuk selalu meningkatkan dukungan terhadap Gernas BBI, baik dari kantor pusat maupun 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia dan enam kantor di luar negeri.

Langkah tersebut dilakukan dengan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, Kementerian Perdagangan, Pemerintah Provinsi, maupun dengan kalangan usaha.

Gernas BBI menghadirkan serangkaian kegiatan seperti kurasi produk, pameran produk UMKM, onboarding produk UMKM ke platform e-commerce, business matching pembiayaan, dan pemasaran ekspor.

"Berbagai pelatihan dan pendampingan juga dilakukan untuk meningkatkan daya saing unggul agar UMKM dapat naik kelas, tak hanya secara nasional tetapi secara global," tambahnya.

Oleh karena itu, ia pun mengapresiasi Gernas BBI di Bangka Belitung yang mengusung tema Cahaya Bangka Belitung, Laskar UMKM Bangka Belitung Mendunia.

Tema tersebut sejalan dengan upaya akselerasi transformasi digital UMKM, peningkatan pendapatan UMKM kreatif Indonesia, serta interkoneksi UMKM dalam mata rantai global.

"Semuanya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan tema G20 di Indonesia, yaitu Recover Together, Recover Stronger," tutur Perry.