Menko Airlangga: Pengembangan UMKM syarat penting pacu ekonomi RI
20 Mei 2022 08:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan secara daring pada acara Economics Expo Talk yang diadakan oleh Universitas Negeri Jakarta, Kamis (19/5/2022). ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pengembangan UMKM sebagai necessary condition atau syarat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat, Menko Airlangga Hartarto menyampaikan salah satu sektor yang berperan penting dalam proses pemulihan ekonomi adalah UMKM. Karakteristik UMKM dapat dikatakan unik karena jumlahnya mendominasi struktur perekonomian Indonesia dan terus bertambah setiap tahun.
“Oleh karena itu pengembangan UMKM merupakan necessary condition untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi lagi,” ucapnya.
Kontribusi UMKM tercatat mencapai kisaran 61 persen terhadap PDB nasional dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Di setiap periode krisis, UMKM bahkan menjadi buffer, bersifat resilient, dan bisa pulih dengan baik.
Menko Airlangga Hartarto menegaskan Pemerintah Indonesia memberi perhatian yang serius pada UMKM, salah satu dengan pengembangan UMKM agar naik kelas melalui peningkatan akses pembiayaan.
Baca juga: Erick: Pengembangan UMKM nantinya lewat pembiayaan dan investasi
Saat ini porsi kredit UMKM dari total kredit masih terbatas pada kisaran 18 persen. Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk meningkatkan porsi kredit UMKM minimal sebesar 30 persen pada 2024.
Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai bentuk kebijakan untuk meningkatkan akses pembiayaan UMKM, seperti pembayaran iuran jasa penjaminan maupun subsidi bunga dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sumber dananya berasal dari lembaga keuangan.
Selain itu pembiayaan ultra mikro dengan pendanaan APBN dan dana bergulir, serta pembiayaan syariah dan disalurkan melalui Lembaga Keuangan Mikro.
“Diharapkan, ekosistem pembiayaan yang terintegrasi, mulai dari program bantuan sosial sampai pembiayaan komersial lembaga keuangan, dapat mendorong lebih banyak UMKM yang naik kelas,” tuturnya.
Baca juga: Kemenko Ekonomi dorong UMKM naik kelas lewat KUR Fintech Festival
Lebih lanjut ia menuturkan agar daya saing UMKM juga dapat ditingkatkan melalui inovasi digital. Pemerintah pun telah memberikan kemudahan, di antaranya melalui perizinan, insentif fiskal, akses pasar, dan akses bahan baku.
Selain itu dalam lingkup e-commerce, penguatan ekosistem UMKM dilakukan melalui penciptaan iklim usaha yang sehat, pembayaran digital, logistik, perlindungan data pribadi, penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik serta infrastruktur digital.
“Keberadaan UMKM merupakan pilar penting bagi pembangunan suatu negara. Kalau UMKM bangkit, maka perekonomian akan terungkit,” pungkas Menko Airlangga Hartarto.
Baca juga: Presiden: Satu juta UMKM masuk e-katalog LKPP harus tuntas tahun ini
Dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat, Menko Airlangga Hartarto menyampaikan salah satu sektor yang berperan penting dalam proses pemulihan ekonomi adalah UMKM. Karakteristik UMKM dapat dikatakan unik karena jumlahnya mendominasi struktur perekonomian Indonesia dan terus bertambah setiap tahun.
“Oleh karena itu pengembangan UMKM merupakan necessary condition untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi lagi,” ucapnya.
Kontribusi UMKM tercatat mencapai kisaran 61 persen terhadap PDB nasional dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Di setiap periode krisis, UMKM bahkan menjadi buffer, bersifat resilient, dan bisa pulih dengan baik.
Menko Airlangga Hartarto menegaskan Pemerintah Indonesia memberi perhatian yang serius pada UMKM, salah satu dengan pengembangan UMKM agar naik kelas melalui peningkatan akses pembiayaan.
Baca juga: Erick: Pengembangan UMKM nantinya lewat pembiayaan dan investasi
Saat ini porsi kredit UMKM dari total kredit masih terbatas pada kisaran 18 persen. Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk meningkatkan porsi kredit UMKM minimal sebesar 30 persen pada 2024.
Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai bentuk kebijakan untuk meningkatkan akses pembiayaan UMKM, seperti pembayaran iuran jasa penjaminan maupun subsidi bunga dalam Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sumber dananya berasal dari lembaga keuangan.
Selain itu pembiayaan ultra mikro dengan pendanaan APBN dan dana bergulir, serta pembiayaan syariah dan disalurkan melalui Lembaga Keuangan Mikro.
“Diharapkan, ekosistem pembiayaan yang terintegrasi, mulai dari program bantuan sosial sampai pembiayaan komersial lembaga keuangan, dapat mendorong lebih banyak UMKM yang naik kelas,” tuturnya.
Baca juga: Kemenko Ekonomi dorong UMKM naik kelas lewat KUR Fintech Festival
Lebih lanjut ia menuturkan agar daya saing UMKM juga dapat ditingkatkan melalui inovasi digital. Pemerintah pun telah memberikan kemudahan, di antaranya melalui perizinan, insentif fiskal, akses pasar, dan akses bahan baku.
Selain itu dalam lingkup e-commerce, penguatan ekosistem UMKM dilakukan melalui penciptaan iklim usaha yang sehat, pembayaran digital, logistik, perlindungan data pribadi, penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik serta infrastruktur digital.
“Keberadaan UMKM merupakan pilar penting bagi pembangunan suatu negara. Kalau UMKM bangkit, maka perekonomian akan terungkit,” pungkas Menko Airlangga Hartarto.
Baca juga: Presiden: Satu juta UMKM masuk e-katalog LKPP harus tuntas tahun ini
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: